Suara.com - Kasus Covid-19 harian baru Korea Selatan kembali mencatatkan angka tertinggi yakni 558 kasus, pada Jumat tengah malam lalu,
Total kasus itu merupakan jumlah tertinggi dalam 42 hari. Kekhawatiran tentang gelombang keempat Covid-19 meningkat, karena jumlah kasus harian baru telah melebihi 500 selama tiga hari berturut-turut sejak Rabu.
Sementara lebih banyak pertemuan orang terjadi dengan cuaca musim semi yang lebih hangat.
Kondisi ini sangat mengkhawatirkan bahwa wilayah non-metropolitan sekarang menyumbang 40 persen kasus harian baru, naik dari 20 persen sebelum tindakan pengendalian penyakit khusus diterapkan di wilayah metropolitan dan sekitarnya sejak 15 Maret.
Baca Juga: Suntik Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson, Kulit Pria Ini Terkelupas
Dalam kasus Busan di mana jam pembatasan bisnis dicabut pada 15 Maret dan bar dan klub kembali beroperasi sepanjang malam, 327 pasien baru didiagnosis dalam satu minggu, yang mengarah ke peningkatan level jarak sosial dari level 1.5 ke level 2 pada pukul 12 malam.
Jeonju, Provinsi Jeolla Utara di mana infeksi massal terjadi dari sauna, dll., Serta Jinju, Provinsi Gyeongsang Selatan dan Donghae, Provinsi Gangwon, secara sukarela menaikkan tingkat jarak sosial menjadi dua.
Situasi saat ini menyebabkan kekhawatiran atas gelombang keempat, sama seperti Desember tahun lalu ketika jumlah pasien baru melonjak.
Pada saat itu, jumlah pasien harian baru tetap antara 500 dan 700 selama lima hari sebelum melonjak menjadi lebih dari 1.000. Minggu depan akan menjadi masa kritis.
Pergerakan orang diperkirakan akan meningkat karena department store besar memulai obral rutin pada hari Jumat dan berbagai acara. Kepadatan mahasiswa di fasilitas universitas juga akan meningkat di tengah semester mendatang. Mereka yang menikmati bunga musim semi juga menemukan diri mereka di daerah yang ramai.
Baca Juga: Penduduk Inggris Bisa Lakukan Tes Cepat Covid-19 Dua Kali dalam Seminggu
Akan melegakan jika vaksinasi COVID-19 dilakukan lebih cepat, tetapi Korea Selatan baru memvaksinasi 1,76 persen dari populasi.
Karena pemerintah Korea Selatan terlambat mencoba untuk mendapatkan lebih banyak vaksin, negara-negara di seluruh dunia menjadi lebih nasionalis dan mementingkan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu.
Pemerintah, yang meluncurkan gugus tugas pengadaan vaksin di seluruh pemerintah pada hari Kamis, perlu mempertaruhkan segalanya untuk mengamankan vaksin yang memobilisasi semua kemampuan.