Suara.com - Pemerintah Inggris menyediakan tes Covid-19 dua kali seminggu untuk seluruh penduduk Inggris.
Tes dilakukan menggunakan alat aliran lateral, yang dapat memberikan hasil dalam waktu sekitar 30 menit. Alat tersebut akan tersedia secara gratis di lokasi pengujian yang disediakan, apotek, dan kantor pos.
Metode tes juga sudah ditawarkan kepada anak-anak sekolah dan keluarganya, serta pekerja yang terpaksa harus meninggalkan rumah.
Pemerintah Inggris menilai rencana itu akan bermanfaat untuk menekan wabah Covid-19 yang tak kunjung usai. Tetapi sebagian justru mengkritik program tersebut dan berisiko jadi pemborosan uang.
Program tersebut disampaikan ketika Perdana Menteri Boris Johnson akan bertemu kabinet untuk menandatangani tahap pelonggaran penguncian berikutnya di Inggris pada 12 April mendatang.
Baca Juga: Tambah 736 Orang, Positif Covid-19 di DKI Jakarta Capai 386.466 Kasus
Boris Johnson menyetujui program tes cepat tersebut. Rencananya tes virus corona itu akan dimulai pada 9 April.
"Saat kami terus membuat kemajuan yang baik dalam program vaksin dan secara hati-hati mengurangi pembatasan yang sedang berjalan, pengujian cepat yang teratur bahkan lebih penting untuk memastikan upaya tersebut. Ini tidak disia-siakan" kata Boris dikutip dari BBC.
Tes cepat yang dapat dilakukan dari rumah itu ditujukan bagi orang-orang yang tidak memiliki gejala Covid-19 apa pun. Pemerintah sebelumnya lebih dulu memperkenalkan pengujian alat tes lateral untuk anak-anak sekolah menengah dan staf pengajar, untuk membuka kembali kelas di Inggris pada Maret.
Kemudian pada Februari, skema tersebut diperluas ke keluarga dari semua anak usia sekolah dan perguruan tinggi di Inggris. Juga ditawarkan kepada orang yang tidak dapat bekerja dari rumah karena pandemi, sehingga dapat dites Covid-19 dua kali seminggu.
Ada sekitar 250.000 tes cepat sehari yang dilakukan pada pertengahan Februari, meningkat jadi lebih dari satu juta sehari pada akhir Maret.
Baca Juga: Positif Covid Indonesia Tambah 6.731 Orang, 427 Jiwa Meninggal Dalam Sehari
Direktur respons strategis Covid-19 di Public Health England Dr Susan Hopkins mengatakan, pengujian cepat mungkin akan menemukan kasus-kasus yang sebelumnya tidak terdeteksi. Sehingga dapat membantu memutus rantai penularan dan menekan penyebaran varian atau mutasi virus corona.
Menteri Kesehatan Matt Hancock juga menyampaikan bahwa sekitar satu dari tiga orang yang menderita Covid-19 tidak menunjukkan gejala.
"Saat kita membuka kembali penguncian dan melanjutkan kehidupan, pengujian cepat secara teratur akan menjadi fundamental dalam membantu kita dengan cepat menemukan kasus positif dan hentikan wabah," ujar Matt.