Hits Kesehatan: Waspada Masker Medis Palsu, Efektivitas Vaksin Covid-19

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 05 April 2021 | 11:38 WIB
Hits Kesehatan: Waspada Masker Medis Palsu, Efektivitas Vaksin Covid-19
Ilustrasi masker medis palsu. (Pixabay/Alexas_Fotos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar isu terkait masker medis yang dijual di pasaran tetapi palsu. Dikatakan bahwa masker palsu yang ditemukan adalah masker respirator jenis N95 dan KN95 yang sering digunakan oleh tenaga kesehatan yang kontak langsung dengan pasien Covid-19. Apa tanggapan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) seputar isu ini?

Tak hanya soal masker media palsu, soal efektivitas vaksin Covid-19 juga menjadi sorotan. Pasalnya, dikatakan bahwa efektivitas vaksin pada pasien autoimun dan orang sehat bisa berbeda. Kenapa bisa begitu?

Simak selengkapnya mengenai pembahasan hal ini melalui tautan di bawah ini!

1. Dokter Sebut Efektivitas Vaksin Covid-19 Berkurang pada Pasien Autoimun

Baca Juga: Bisa Picu Keracunan, Masker Medis Jadi Masalah Baru Pengelolaan Sampah

Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Kamis (1/4/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Kamis (1/4/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Efektivitas vaksin Covid-19 pada pasien autoimun dan orang sehat bisa berbeda. Dikatakan dokter spesialis penyakit dalam konsultas reumatologi dr. Sandra Shintya Langow, Sp.PD-KR, pada pasien autoimun, pembentukan antibodi akan lebih sedikit akibat dari penggunaan obat autoimun.

"Penggunaan obat imunosupresan pada pasien autoimun diduga mengurangi kemampuan tubuh membentuk antibodi sesudah divaksin," kata dokter Sandra berbicara dalam webinar 'Odamun Bisa Vaksin Covid-19', Minggu (4/3/2021).

Baca selengkapnya

2. Waspada! Kemenkes Sebut Ada Masker Medis Palsu Beredar di Masyarakat

Ilustrasi sarung tangan dan masker medis. (Pixabay/Alexas_Fotos)
Ilustrasi sarung tangan dan masker medis. (Pixabay/Alexas_Fotos)

Beredar isu terkait masker medis yang dijual dipasaran tetapi palsu. Apa tanggapan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) seputar isu ini?

Baca Juga: Satgas Ingatkan Pengelolaan Limbah Masker Medis, Masker Kain Sebulan Ganti

Dalam isu yang berkembang, masker palsu yang ditemukan adalah masker respirator jenis N95 dan KN95 yang sering digunakan oleh tenaga kesehatan yang kontak langsung dengan pasien Covid-19.

Baca selengkapnya

3. CDC: Orang yang Divaksin Tak Lagi Membawa Virus

Ilustrasi vaksinasi [Antara]
Ilustrasi vaksinasi [Antara]

Dalam uji klinis terkontrol, vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna telah terbukti dapat melindungi dari Covid-19 dan melindungi orang menyebarkan virus. Dalam hal ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengumumkan bahwa studi barunya menunjukkan keefektifan vaksin juga bertahan di dunia nyata.

"Bahwa orang yang divaksinasi tidak membawa virus," ujar Direktur CDC Rochelle P. Walensky, MD kepada Health.

Baca selengkapnya

4. Kurangi Risiko Tekanan Darah Tinggi, Terapkan 6 Kebiasaan Ini Setiap Hari

Tekanan darah tinggi, hipertensi (Pixabay/McRonny)
Tekanan darah tinggi, hipertensi (Pixabay/McRonny)

Tekanan darah tinggi menjadi salah satu penyakit yang diam-diam mematikan. Gejalanya yang tak begitu terlihat membuat banyak pasien tidak memahami bahwa tekanan darah sedang meningkat.

Padahal tekanan darah tinggi berbahaya karena bisa meningkatkan berbagai risiko penyakit jantung. Oleh karena itu melansir dari Eat This, berikut adalah beberapa kebiasaan yang bisa menjaga tekanan darah tetap terkontrol, antara lain:

Baca selengkapnya

5. Apakah Anak Bisa Menularkan Penyakit Tuberkulosis?

Ilustrasi anak sakit tuberkulosis (Shutterstock)
Ilustrasi anak sakit tuberkulosis (Shutterstock)

Tuberkulosis termasuk penyakit menular yang bisa dialami orang dewasa juga anak-anak. Kebanyakan anak-anak tertular tuberkolulosis dari anggota keluarga yang tinggal satu rumah. 

Dokter spesialis anak dr. Tjatur Kuat Sagoro, Sp.A (K) mengatakan, anak di bawah usia satu tahun sangat berisiko tertular dan menjadi sakit tuberkulosis.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI