Suara.com - Sebanyak 18,2 juta dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca telah didistribusikan. Selama proses distribusi itu pula, sudah ada 30 kasus pembekuan darah setelah suntik vaksin AstraZeneca.
Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan (MHRA) pun telah meninjau ketat laporan Inggris tentang jenis pembekuan darah yang langka dan spesifik kaitannya dengan vaksin AstraZeneca.
MHRA mengatakan ada 22 laporan kasus thrombosis sinus vena srebral (CVST) dan 8 laporan kasus thrombosis lain dengan trombosit rendah.
Tapi, sampai sekarang belum ada kasus pembekuan darah yang berkaitan dengan vaksin Pfizer. Berdasarkan tinjauan yang masih berlangsung, manfaat vaksin Covid-19 untuk virus corona lebih besar daripada risikonya.
Baca Juga: Geger! Muncul Varian Baru Virus Corona, Sasarannya Membunuh Anak Muda
"Anda tetap harus suntik vaksin Covid-19, jika mendapatkan undangan," jelas MHRA dikutip dari Express.
MHRA menyetujui vaksin Oxford-AstraZeneca berdasarkan uji coba yang melibatkan lebih dari 23 ribu peserta. Reaksi merugikan yang paling sering dilaporkan, termasuk:
- Nyeri di tempat suntikan
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Nyeri otot
- Demam
- Panas dingin
- Mual
- Nyeri sendi
Efek samping ini dikategorikan sebagai tingkat keparahan ringan sampai sedang dan biasanya hilang dalam beberapa hari usia vaksinasi.
Peningkatan jumlah pembekuan darah yang terkait dengan vaksin AstraZeneca mencerminkan peningkatan penyebaran vaksin.
NHS menggambarkan gejala pembekuan darah yang mungkin termasuk nyeri berdenyut, pembengkakan dan kemerahan di kaki atau lengan. Tanda peringatan lainnya termasuk sesak napas, nyeri dada yang tajam, batuk dan batuk berdarah.
Baca Juga: Pfizer Sebut Vaksinnya Efektif pada Varian Baru Virus Corona Afrika Selatan
Karena gumpalan darah ini bisa mengancam nyawa, sehingga Anda harus konsultasi dengan penyedia layanan kesehatan atau unit gawat darurat.
Anda bisa berisiko mengalami pembekuan darah bila kelebihan berat badan, merokok, pernah mengalami pembekuan darah, baru saja melahirkan, sedang hamil dan mengidap penyakit Crohn atau rheumatoid arthritis.