Kedua Bahan Kimia Berbahaya Ini Ditemukan Dalam Seribu Makanan Olahan

Sabtu, 03 April 2021 | 13:39 WIB
Kedua Bahan Kimia Berbahaya Ini Ditemukan Dalam Seribu Makanan Olahan
Ilustrasi makanan olahan (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru yang dilakukan oleh Kelompok Kerja Lingkungan atau Environmental Working Group (EWG), menemukan dua bahan kimia yang biasa ditemukan dalam makanan olahan ternyata dapat merusak sistem kekebalan tubuh.

Bahan kimia tersebut adalah pengawet tert butylhydroquinone (TBHQ) serta zat per- dan polifluoroalkil (PFAS), sekelompok bahan kimia yang dapat larut ke dalam makanan dari kemasan.

Peneliti menemukan dua bahan kimia itu dalam makanan olahan Kellogg's Pop-Tarts, Cheez-Its dan lebih dari 1.000 makanan lainnya.

"Sebelum pandemi, bahan kimia yang dapat merusak pertahanan sistem kekebalan terhadap infeksi atau kanker tidak mendapat perhatian yang cukup dari badan kesehatan masyarakat. Untuk melindungi kesehatan masyarakat, hal ini harus diubah," kata peneliti, menjelaskan mengapa penelitian ini dilakukan.

Baca Juga: 5 Nutrisi yang Baik untuk Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Menurut studi yang terbit pada Rabu (24/3/2021) di International Journal of Environmental Research and Public Health ini, bahan kimia tersebut memiliki potensi bahaya terhadap sistem kekebalan. Namun, penelitian ini baru dilakukan pada hewan dan di piring laboratorium.

Ilustrasi makanan olahan (Shutterstock)

Walau hasil dari jenis penelitian seperti ini tidak selalu akan sama ketika diterapkan ke manusia, temuan tersebut cukup menimbulkan kekhawatiran.

"Produk yang telah diamati oleh studi khusus ini jelas merupakan produk makanan yang sangat populer dan banyak digunakan," kata Kenneth Spaeth, seorang spesialis dalam kedokteran lingkungan Northwell Health di Great Neck, New York.

"Itu menjadi elemen kunci, karena jelas ketika paparan terjadi, semakin luas paparannya, semakin besar kemungkinan terjadinya bahaya," sambungnya, dilansir Live Science.

Penulis studi mengatakan pengujian lebih lanjut tentang bahan kimia ini dan potensi efek toksiknya harus menjadi prioritas.

Baca Juga: Pandemi Pengaruhi Ibu Hamil dan Bayi, Terutama pada Sistem Kekebalan

Mereka meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk meninjau ilmu pengetahuan terbaru tentang TBHQ dan bahan tambahan makanan lainnya.

"Penelitian kami menunjukkan betapa pentingnya FDA untuk melihat kedua bahan ini dan menguji keamanan semua bahan kimia makanan," ujar Scott Faber, wakil presiden senior urusan pemerintah di EWG.

Sebenarnya, FDA telah mengizinkan penggunaan pengawet TBHQ beberapa puluh tahun yang lalu. Badan nasional dan internasional, seperti Program Toksikologi Nasional AS dan Otoritas Keamanan Pangan Eropa, pun telah meninjaunya untuk keamanan, tetapi efeknya pada sistem kekebalan tidak terdeteksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI