Suara.com - Vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca tengah mendapat sorotan, akibat dampak efek samping yang ditimbulkan.
Terkait hal ini, pakar penyakit menular asal Amerika Serikat, dokter Anthony Fauci mengatakan, AS mungkin tidak membutuhkan vaksin AstraZeneca.
Dilansir ANTARA, Fauci menyebut ada kemungkinan vaksin tidak digunakan, meski sudah mendapat persetujuan dari lembaga pengawas obat dan makanan (FDA) AS.
Vaksin AstraZeneca, yang pernah dipuji sebagai tonggak lain dalam perang melawan pandemi COVID-19, telah dirundung pertanyaan sejak akhir tahun lalu, bahkan saat telah diizinkan untuk digunakan oleh puluhan negara, tidak termasuk Amerika Serikat.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Dikaitkan dengan 30 Kasus Pembekuan Darah di Inggris
Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular dan kepala penasihat medis Gedung Putih, mengatakan Amerika Serikat memiliki kontrak yang cukup dengan pembuat vaksin lain untuk memvaksin seluruh penduduknya, dan mungkin cukup untuk suntikan penguat di musim gugur.
Ditanya apakah Amerika Serikat akan menggunakan dosis vaksin AstraZeneca, Fauci menjawab secara gamang.
"Itu masih belum jelas. Perasaan saya adalah mengingat hubungan kontrak yang kami miliki dengan sejumlah perusahaan, bahwa kami memiliki cukup vaksin untuk memenuhi semua kebutuhan kita tanpa meminta AstraZeneca. "
Akhir tahun lalu, pembuat obat dan Universitas Oxford menerbitkan data dari percobaan sebelumnya dengan dua pembacaan kemanjuran yang berbeda sebagai akibat dari kesalahan dosis.
Kemudian pada Maret, lebih dari selusin negara untuk sementara menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setelah laporan mengaitkannya dengan gangguan pembekuan darah yang langka.
Baca Juga: Ingin Vaksinasi Covid-19 Bareng Kakek-Nenek, Ini Tiga Jalur Mendapatkannya
Juga pada Maret, badan kesehatan AS mengatakan data dari perusahaan memberikan gambaran yang tidak lengkap tentang kemanjurannya.
Beberapa hari kemudian AstraZeneca mempublikasikan hasil yang menunjukkan kemanjuran yang berkurang, meskipun masih kuat.
"Jika Anda melihat jumlah (dosis) yang akan kami dapatkan, jumlah yang dapat diperoleh dari J&J, Novavax, Moderna jika kami menginginkan vaksin lebih. Kemungkinan kami dapat meningkatkan yang kita butuhkan, tapi saya tidak bisa mengatakan dengan pasti," kata Fauci. [ANTARA]