Suara.com - Sebuah daerah pemakaman yang terbengkalai kembali digunakan pemerintah kota Sao Paulo di Brasil untuk menguburkan korban meninggal karena Covid-19.
Dilansir ANTARA, daerah kuburan tua di Vila Nova Cachoeirinha kembali difungsikan, setelah Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan 3.769 kematian pada Kamis (1/4) kemarin.
Relokasi jenazah adalah standar dalam operasi pemakaman, kata sekretaris kota yang bertanggung jawab atas layanan pemakaman, dalam sebuah pernyataan.
Tetapi itu telah mengambil urgensi baru karena Brasil menderita gelombang virus corona yang lebih buruk sejak pandemi dimulai lebih dari setahun yang lalu.
Bolivia mengumumkan pada Kamis bahwa mereka akan menutup perbatasannya ke Brasil, dengan alasan kekhawatiran atas varian baru penyakit yang terdeteksi di tetangganya yang lebih besar.
Sehari sebelumnya, lembaga biomedis Brasil, Butantan, mengatakan telah mendeteksi varian baru yang memiliki kesamaan dengan yang pertama kali terlihat di Afrika Selatan, yang tampaknya lebih kebal terhadap vaksin yang ada.
Varian Afrika Selatan lebih menular, seperti varian sebelumnya yang ditemukan di Brasil.
Chile juga menutup perbatasannya untuk semua orang asing pada Kamis, sambil memperketat penguncian, karena melampaui 1 juta kasus yang tercatat sejak dimulainya pandemi.
"Apa yang terjadi di Brasil adalah ancaman global," kata Jos Miguel Bernucci, sekretaris Asosiasi Medis Nasional Chile.
Baca Juga: Ibunda Menangis di Depan Kuburan Teroris Zakiah Aini: Allah Memanggilmu
"Menutup perbatasan tidak akan banyak membantu kami dengan varian yang sudah kami miliki di sini, tetapi dengan varian baru yang dapat terus kami buat."