Jangan Panik, Yuk Kenali 9 Efek Samping Vaksin Covid-19 Berikut

Jum'at, 02 April 2021 | 16:53 WIB
Jangan Panik, Yuk Kenali 9 Efek Samping Vaksin Covid-19 Berikut
Ilustrasi vaksin COVID-19 (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam konteks vaksinasi, mengalami efek samping adalah hal yang baik. Sebab efek samping ini menandakan bahwa sistem kekebalan tubuh Anda sedang merespons vaksin.

"Semakin besar respons kekebalan tubuh Anda, semakin besar kemungkinan Anda akan merasa seperti menderita penyakit seperti flu," kata Kathleen Mullane, DO, PharmD, profesor kedokteran dan direktur uji klinis penyakit menular di Universitas Chicago pada Health.

Melansir dari Health, ada beberapa efek samping vaksin yang perlu Anda ketahui agar tak panik. Berikut 9 efek samping vaksin yang mungkin terjadi, antara lain:

1. Nyeri di tempat suntikan

Baca Juga: 3 Pelabuhan Kepri Siap Dijaga Satgas Penegakan Protokol Kesehatan Covid-19

Anda mungkin juga melihat kemerahan atau bengkak di tempat jarum masuk ke kulit Anda, tetapi itu akan menghilang dengan cepat. Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 70 persen hingga 80 persen orang merasakan nyeri lengan pada hari mereka melakukan vaksinasi. Jika mengganggu, Anda dapat menenangkan area tersebut dengan waslap dingin.

Ilustrasi vaksin AstraZeneca (Kolase foto/Unsplash/dok. istimewa)
Ilustrasi vaksin AstraZeneca (Kolase foto/Unsplash/dok. istimewa)

2. Kelenjar getah bening membengkak

Anda mungkin memperhatikan bahwa kelenjar getah bening Anda membengkak saat Anda sakit. Hal yang sama dapat terjadi setelah vaksin dan lebih sering setelah suntikan Moderna. Pembengkakan ini akan terjadi di kelenjar getah bening di area ketiak dekat tempat suntikan.

3. Sakit kepala

Setelah dosis pertama atau kedua dari vaksin Pfizer atau Moderna, 30 persen penerima vaksin mengalami sakit kepala.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Karimun Masuk Zona Kuning

4. Kelelahan

Kelelahan dapat terjadi setelah mendapat dosis vaksin Pfizer atau Moderna. Sekitar 39 persen dari mereka yang berusia 18 hingga 64 tahun melaporkan kelelahan setelah dosis pertama dan 68 persen melaporkannya setelah dosis kedua.

Dalam uji coba Pfizer, kelelahan dilaporkan terjadi pada 47 persen orang setelah vaksin pertama dan 59 persen setelah vaksin kedua pada mereka yang berusia di bawah 55 tahun. Sedangkan untuk vaksin Johnson & Johnson, 38 persen penerima mengatakan mereka mengalami kelelahan.

5. Demam atau kedinginan

Laporan awal dari masyarakat menunjukkan bahwa demam atau menggigil terjadi sekitar 11 persen setelah satu suntikan vaksin Pfizer atau Moderna yang pertama atau kedua. Demam berkembang dalam 9 persen dari suntikan Johnson & Johnson.

6. Mual

Sekitar 20 persen orang dalam uji klinis untuk vaksin Modern melaporkan mual setelah menerima dosis kedua, dua kali lipat tingkat setelah dosis pertama. Dan 14 persen penerima vaksin Johnson & Johnson juga melaporkan mual.

7. Nyeri otot

Sekitar 20 persen hingga 40 persen orang dalam uji klinis Pfizer dan 20 persen hingga 60 persen dalam uji klinis Moderna dibebani dengan nyeri otot dan nyeri pasca vaksinasi. Tiga puluh tiga persen dari mereka yang menerima vaksin Johnson & Johnson mengatakan bahwa mereka mengalami nyeri otot.

8. Pembengkakan wajah

Tiga orang selama uji coba vaksin Moderna mengalami pembengkakan wajah atau bibir sementara. Ketiganya memiliki satu kesamaan, yakni mereka memilikifiller wajah atau suntikan bibir dua minggu hingga enam bulan sebelum menerima vaksin.

Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)
Ilustrasi vaksin Covid-19 (unsplash/@hakannural)

9. Anafilaksis

Anafilaksis adalah reaksi alergi yang berpotensi mengancam jiwa yang merupakan efek samping vaksin Covid-19 yang sangat langka. Hanya ada 4,7 kasus yang diketahui per satu juta dosis vaksin Pfizer dan 2,5 kasus per juta dosis Moderna.

Reaksi berbahaya biasanya terjadi dalam 30 menit setelah vaksinasi. Gejala anafilaksis termasuk kesulitan bernapas, gatal-gatal atau bengkak, tenggorokan sesak, pusing, dan pingsan. Menurut American College of Allergy, Asma & Immunology, siapapun yang mengalami gejala ini memerlukan perawatan medis darurat dan pemberian EpiPen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI