Perketat Protokol Kesehatan, Sekolah Kembali Dibuka Secara Terbatas

Jum'at, 02 April 2021 | 16:30 WIB
Perketat Protokol Kesehatan, Sekolah Kembali Dibuka Secara Terbatas
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar tatap muka di SDN 006 Batam Center, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (23/3/2021). ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melalui surat Keputusan Bersama (SKB), pemerintah mendorong agar kembalinya dibuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas. Meski demikian, PTM tetap dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengatakan, guru dan tenaga pendidik setelah vaksinasi segera penuhi daftar periksa dan menawarkan opsi PTM terbatas. Selain itu, ia juga menghimbau agar tidak ada orang tua murid yang dipaksa untuk ikut PTM.

“Perlu ditekankan bahwa tidak boleh ada orang tua murid yang dipaksa, orang tua berhak memilih apakah anaknya ikut PTM terbatas atau ikut pembelajaran jarak jauh,” ungkapnya lewat keterangan rilis yang di terima Suara.com, Kamis (1/4/2021).

Salah satu sekolah di Jepara menggelar simulasi pembelajaran tatap muka beberapa bulan lalu. (Suara.com/Fadil AM)
Salah satu sekolah di Jepara menggelar simulasi pembelajaran tatap muka beberapa bulan lalu. (Suara.com/Fadil AM)

Nadiem mengatakan, sekitar 20-22 persen sekolah di Indonesia sudah melaksanakan PTM terbatas, juga 85 persen sekolah di kawasan Asia Pasifik yang melaksanakan PTM secara penuh.

Baca Juga: Mendikbud Nadiem: Sekolah Tak Boleh Paksa Murid Belajar Tatap Muka

Walau masih kondisi pandemi COVID-19, lanjut Nadiem, tetap harus melaksanakan tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat. “Satu-satunya opsi, kita harus melaksanakan tatap muka terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat, agar Indonesia tidak kehilangan satu generasi,” tegasnya.

Dari kesiapannya, pemerintah sudah banyak melakukan agar PTM dibuka secara menyeluruh, juga prioritas vaksin pada tenaga pendidik.

“Presiden sudah berkomitmen agar semua guru, dosen, dan tenaga kependidikan kita selesai divaksinasi akhir Juni hingga Juli tahun ini,” terang Nadiem Makarim.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengatakan, sekolah tidak harus menunggu sampai bulan Juli. Tapi setelah guru divaksinasi, sekolah bisa kembali dibuka lewat PTM terbatas.

“Apa yang disampaikan Menteri Nadiem benar sekali, bukan berarti sekolah harus menunggu bulan Juli, tapi ketika guru sudah divaksinasi, maka sekolah sudah mulai bisa PTM terbatas,” ungkapnya.

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Bukan Juli, Mendikbud: Saya Koreksi Bisa Mulai Sekarang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI