Studi: Meski Sembuh, Pasien Covid-19 Masih Berisiko Alami Kerusakan Organ

Jum'at, 02 April 2021 | 11:43 WIB
Studi: Meski Sembuh, Pasien Covid-19 Masih Berisiko Alami Kerusakan Organ
Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan pasien Covid-19 yang telah keluar dari rumah sakit masih mengalami peningkatan risiko kerusakan organ. Hal ini dinyatakan dalam sebuah penelitian yang terbit pada jurnal BMJ.

Melansir dari Healthshots, meskipun Covid-19 paling terkenal menyebabkan masalah pernapasan yang serius, penyakit ini dapat memengaruhi organ dan sistem lain di dalam tubuh, termasuk jantung, ginjal, dan hati. Beberapa gejala masalah organ berlanjut selama 12 minggu setelah pasien dinyatakan pulih dari Covid-19. 

Dalam hal ini, para peneliti Inggris dari Office for National Statistics, University College London, dan University of Leicester membandingkan tingkat disfungsi organ pada individu dengan Covid-19 beberapa bulan setelah keluar dari rumah sakit.

Temuan mereka didasarkan pada 47.780 pasien Covid-19 yang telah sembuh (usia rata-rata 65 tahun, 55 persen laki-laki) di sebuah rumah sakit di Inggris. Mereka dipulangkan pada 31 Agustus 2020.

Baca Juga: Humas SMPN 11 Tangsel Angkat Bicara Soal Satpam Meninggal Habis Divaksin

Ilustrasi Pasien Covid-19. (Pexels)
Ilustrasi Pasien Covid-19. (Pexels)

Selama tindak lanjut rata-rata 140 hari, hampir sepertiga dari orang yang keluar dari rumah sakit setelah covid-19 akut dirawat ke rumah sakit kembali (14.060 dari 47.780).  Selain itu, lebih dari 5.875 meninggal setelah keluar dari rumah sakit.

Tingkat penyakit pernapasan, penyakit kardiovaskular, dan diabetes juga meningkat secara signifikan pada pasien dengan covid-19.

"Penemuan kami menunjukkan bahwa diagnosis, pengobatan dan pencegahan sindrom pasca-Covid membutuhkan pendekatan yang terintegrasi," catat para peneliti. Dengan hasil temunan ini, para peneliti menyatakan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI