Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini, Hindari Terlalu Banyak Daging Olahan

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Jum'at, 02 April 2021 | 07:40 WIB
Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini, Hindari Terlalu Banyak Daging Olahan
Sosis bakar juga merupakan salah satu takjil favorit warga Yogyakarta. (eatjogja.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosis, kornet, beef salami, beef ham merupakan daging olahan yang mudah dijumpai. Penyajiannya yang praktis dan rasa lezat membuatnya menjadi favorit banyak orang. Namun ingat untuk tak berlebihan mengonsumsinya jika tidak ingin meningkatkan risiko penyakit dan kematian dini.

Penelitian telah mengaitkan konsumsi daging olahan dengan peningkatan risiko berbagai kondisi kesehatan termasuk penyakit jantung, diabetes, demensia, dan beberapa bentuk kanker.

Sekarang, sebuah studi global yang melibatkan lebih dari seratus ribu peserta dari 21 negara juga telah meratifikasi hubungan antara makan daging olahan dan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi dan kematian dini. Namun, tidak ditemukan kaitan yang sama dengan daging merah atau unggas yang belum diolah.

Studi Prospective Urban Rural Epidemiology (PURE) diluncurkan pada tahun 2003. Untuk studi tersebut, para peneliti melacak pola makan dan hasil kesehatan dari 134.297 orang dari 21 negara di lima benua selama hampir satu dekade, demikian dilansir dari The Health Site.

Baca Juga: DOORR! Teroris Perempuan Zakiah Aini Ditembak di Jantung, Langsung Tewas

Ditemukan bahwa partisipan yang mengonsumsi 150 gram atau lebih daging olahan dalam seminggu memiliki risiko 46 persen lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular. Selain itu, terdapat risiko kematian 51 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak makan daging olahan.

Ilustrasi sosis bakar (Pixabay @jarmoluk)
Ilustrasi sosis bakar (Pixabay @jarmoluk)

Sebaliknya, peneliti menemukan bahwa konsumsi daging non-olahan dalam kadar sedang memiliki efek netral pada kesehatan. Setelah meninjau data yang tersedia, Mahshid Dehghan, penyelidik Lembaga Penelitian Kesehatan Populasi (PHRI) dari Universitas McMaster dan Ilmu Kesehatan Hamilton, mengatakan bahwa mengonsumsi sedikit daging yang tidak diolah sebagai bagian dari pola makan yang sehat tidak mungkin berbahaya.

Sebagai informasi, daging olahan termasuk ham, bacon, salami dan sosis frankfurts diklasifikasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai karsinogen Grup 1 (diketahui menyebabkan kanker).

Penelitian juga menunjukkan bahwa makan daging olahan dapat meningkatkan peluang Anda terkena kanker perut dan kolorektal. Makan 50 gram daging olahan (sekitar satu hot dog atau dua iris ham) setiap hari meningkatkan risiko kanker kolorektal sebesar 16 persen, menurut American Institute of Cancer Research.

Baca Juga: Hasil Otopsi Penyerang Mabes Polri: Kena Tembakan Mematikan di Jantung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI