Konsumsi Daging Olahan Picu Penyakit Kardiovaskular Hingga Kematian

Kamis, 01 April 2021 | 18:50 WIB
Konsumsi Daging Olahan Picu Penyakit Kardiovaskular Hingga Kematian
Ilustrasi daging olahan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengkonsumsi daging olahan seperti sosis, kornet, dan daging cincang, berisiko memicu penyakit kardiovaskular. Hal ini diungkap oleh studi yang dilakukan oleh ilmuwan Hamilton.

Studi itu dilakukan pada 1.34.297 orang dari 21 negara, dengan mencari kaitan daging olahan dan penyakit kardiovaskular.

Penelitian yang dilakukan hampir satu dekade ini, menemukan adanya konsumsi 150 gram lebih daging olahan, dengan tingkat risiko 46 persen penyakit kardiovaskular

Sementara itu, risiko kematian akibat mengonsumsi daging olahan mencapai 51 persen lebih tinggi, dibanding orang yang jarang mengkonsumsi daging olahan.

Ilustrasi penyakit kardiovaskular [shutterstock]
Ilustrasi penyakit kardiovaskular [shutterstock]

“Meski bukti antara konsumsi daging dan penyakit kardiovaskular masih belum jelas, kami ingin lebih memahami hubungan tersebut lewat daging olahan, yang tentunya menjadi penyebab kematian kardiovaskular,” ungkap penulis studi dan profesor di Universitas Aga Khan di Karachi Pakistan, Romaina Iqbal.

Selain itu, menurut peneliti Population Health Research Institute dari McMaster University dan Hamilton Mahshid Dehghan, total data yang tersedia menunjukkan bahwa mengkonsumsi sedikit daging non olahan tidak bahaya.

“Total data yang tersedia saat ini menunjukkan, mengkonsumsi sedikit daging yang non olahan tidak bahaya,” ungkap Mahshid Dehghan.

Belakangan, peneliti juga mencatat peserta lewat kuesioner untuk menentukan hubungan antara mengonsumsi daging dan penyakit kardiovaskular. Tak hanya itu, penelitian juga mendukung untuk membatasi konsumsi daging olahan.

Studi Prospective Urban Rural Epidemiology (PURE) diluncurkan pada tahun 2003 dan merupakan studi multinasional pertama yang memberikan informasi tentang hubungan antara asupan daging yang tidak diproses dan yang diproses dengan hasil kesehatan dari negara-negara berpenghasilan rendah, menengah dan tinggi.

Baca Juga: Makan Kedelai Fermentasi Turunkan Risiko Kematian Dini, Ini Sebabnya

“Studi PURE meneliti populasi yang jauh lebih beragam dan pola diet yang luas, memungkinkan kami untuk memberikan bukti baru yang membedakan antara efek daging yang diproses dan yang tidak diolah,” kata penulis senior Salim Yusuf, direktur eksekutif PHRI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI