Suara.com - Hidung tersumbat bukanlah keadaan yang mengancam nyawa. Namun di masa pandemi, hidung tersumbat bisa memunculkan kekhawatiran adanya infeksi COVID-19.
Lalu, bagaimana membedakan hidung tersumbat karena alergi dengan infeksi COVID-19?
Menurut WHO, gejala umum COVID-19 yang sering terjadi antara lain adalah demam, kelelahan, hilangnya indra penciuman, batuk kering, juga sesak napas.
Sementara itu, alergi biasanya ditandai dengan hidung meler dan tersumbat, mata perih dan gatal, yang jarang dilaporkan oleh pasien COVID-19.
Baca Juga: Tahun Lalu Dilarang, Pemerintah Godok Lagi Aturan Ibadah Bulan Ramadan 2021
Melansir Times of India, alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh merespons zat asing yang berasal dari udara. Sedangkan COVID-19 terjadinya akibat infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan dan menular dari orang ke orang.
Selain itu, ahli mengatakan alergi dapat memicu iritasi pada saluran pernapasan yang menyebabkan pilek. Di sisi lain, alergi jarang menyebabkan gejala demam, mual, muntah, diare, dan hilangnya indra penciuman.
Jika hanya mengalami alergi biasa, namun sampai mengalami suhu tinggi, kelelahan dan nyeri otot, maka patut dicurigai Anda bukan mengalami alergi.
Pastikan untuk melakukantes COVID-19 di rumah sakit terdekat.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), bukti tidak menemukan bahwa alergi dapat meningkatkan peluang penularan COVID-19.
Baca Juga: Empat Hal yang Tak Boleh Dilakukan Sebelum atau Sesudah Vaksinasi
Sedangkan studi yang diterbitkan oleh Allergy, mengatakan alergi tidak memiliki kaitannya dengan risiko penularan COVID-19.