Studi: Kematian Ibu dan Bayi selama Pandemi Meningkat secara Signifikan

Kamis, 01 April 2021 | 16:14 WIB
Studi: Kematian Ibu dan Bayi selama Pandemi Meningkat secara Signifikan
Ilustrasi melahirkan (Pixabay/9092)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 memiliki dampak signifikan dan negatif pada perempuan hamil dan bayinya. Hal ini dinyatakan pada studi global baru yang telah diterbitkan pada jurnal Lancet.

Melansir dari CNN International, studi tersebut menemukan bahwa bayi lahir mati dan kematian ibu meningkat hampir sepertiganya selama pandemi. Studi ini dikumpulkan dari 40 penelitian yang mencakup 17 negara.

Selama pandemi, ada peningkatan hampir enam kali lipat kehamilan ektopik (ketika sel telur yang dibuahi tumbuh di luar rahim). Kehamilan ektopik yang tidak diobati dapat menyebabkan perdarahan yang mengancam jiwa.

Para peneliti dari St George's University of London menetapkan bahwa banyak dari masalah ini mungkin berasal dari kurangnya akses ke perawatan medis selama pandemi. Rumah sakit dipenuhi dengan pasien Covid-19 dan beberapa perempuan mungkin enggan pergi ke dokter karena khawatir mereka akan terpapar Covid-19.

Baca Juga: Heboh Kabar Nagita Slavina Hamil Anak Kedua, Raffi Ahmad: Doain Aja

Studi tersebut juga melaporkan bahwa gejala depresi meningkat. Tingkat kecemasan ibu juga lebih tinggi.

Studi ini tidak menemukan perubahan nyata pada jumlah orang yang melaporkan komplikasi terkait kehamilan lainnya seperti tekanan darah tinggi atau diabetes gestasional. Pandemi juga tampaknya tidak mengubah jumlah operasi caesar yang dilakukan atau tingkat kehamilan yang mengharuskan dokter untuk menginduksi.

Ilustrasi ibu hamil. (Shutterstock)
Ilustrasi ibu hamil. (Shutterstock)

Namun, pandemi tersebut memiliki dampak negatif yang signifikan pada ibu dan anak terutama yang tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

"Jelas dari penelitian kami dan penelitian lainnya bahwa gangguan yang disebabkan oleh pandemi telah menyebabkan kematian ibu dan bayi yang dapat dihindari, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah," kata penulis utama Dr. Asma Khalil, seorang profesor kebidanan di Universitas St. George's London.

"Kami mendesak pembuat kebijakan dan pemimpin perawatan kesehatan untuk memprioritaskan perawatan maternitas yang aman, dapat diakses, dan adil," imbuhnya.

Baca Juga: Mengapa Bisa Positif Covid-19 Usai Suntik Vaksin? Ini Sebabnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI