Suara.com - Rhinitis alergi atau alergi rhinitis tak hanya terjadi pada kelompok anak-anak tetapi juga pada orang dewasa muda. Organisasi Kesehatan Dunia WHO mencatat, sekitar 400 juta orang di dunia mengalami alergi rhinitis atau alergi serbuk sari.
Alergi rhinitis sendiri merupakan penyakit kronis dengan gejala seperti hidung meler, bersin-bersin dan hidung gatal. Penyebab penyakit yang dapat hilang timbul ini adalah akibat paparan dari polusi, serbuk sari, udara, tungau debu dan juga bulu hewan.
Namun 70 persen penyebab rhinitis adalah tungau debu yang dapat tinggal di tempat tidur, karpet, mainan, dan juga bantal.
Selain itu, alergi rinitis juga ditemukan pada serbuk sari tumbuhan gametofit jantan seperti minyak jarak (ricinus communis), prosopis julifera (akasia), dan rumput raja (king grass).
Baca Juga: Usai Suntik Vaksin Covid-19, Pria Ini Alami Reaksi Alergi Langka di Kulit
Agar terhindar dari paparan tungau debu yang menyebabkan alergi rhinitis ini, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Cuci seprai secara sering dengan air panas (suhu 50-60 C)
- Bersihkan mainan dan karpet untuk mengurangi tungau debu
- Hindari paparan udara pagi yang bagi yang alergi dengan serbuk sari
- Gunakan kacamata untuk menghindari kontak mata dengan serbuk sari
- Mengurangi aktivitas dari luar rumah
Jika diabaikan, gejala berpotensi berkembang pada masalah pernapasan secara kronis seperti sinusitis, asma, dan gangguan paru-paru kronik. Selain itu, perlu konsultasi ke dokter jika mengalami masalah seperti pilek, bersin, dan hidung gatal yang terlalu sering.