Suara.com - Para pejabat Kanada, Amerika Serikat, sedang berusaha menemukan penyebab penyakit otak misterius yang telah menyerang 43 orang di provinsi New Brunswick.
Penderita mengalami gejala yang mirip dengan penyakit kelainan otak langka Creutzfeldt-Jakob disease (CJD), seperti hilangnya ingatan, halusinasi, dan atrofi otot.
Kasus pertama yang diketahui berasal dari tahun 2015. Setelahnya, terjadi peningkatan kasus dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2020, dilaporkan ada 24 kasus, dan tahun ini bertambah enam. Penyakit ini telah merenggut lima orang.
Baca Juga: Pecinta Kopi Wajib Tahu, Ini 3 Manfaat Minum Kopi bagi Kesehatan Otak
Awalnya dokter menduga ini penyakit CJD, yang disebabkan oleh protein terlipat tidak normal yang disebut prion. Namun, hasil pemeriksaan sejauh ini tidak menunjukkan CJD.
"Tidak ada bukti, tidak ada petunjuk, bahkan dalam tiga otopsi yang telah dilakukan, dari penyakit prion manusia," kata Neil Cashman, profesor di Universitas British Columbia, dilansir Live Science.
Beberapa tim peneliti sekarang sedang menyelidiki penyebabnya, yang mungkin merupakan penyakit baru atau beberapa kelainan lain.
Perkembangan gejala pada penderita memburuk dalam 18 hingga 36 bulan, dari rasa sakit yang tidak dapat dijelaskan dan kejang hingga penurunan kemampuan kognitif, pengecilan otot, serta gigi bergemeletuk.
Sebagian besar kasus sejauh ini ditemukan di Acadian Peninsula di timur laut New Brunswick dan dekat Moncton, kota di tenggara New Brunswick.
Baca Juga: Sindrom Patah Hati dan Stres Otak Saling Berhubungan, Ini Temuan Peneliti!
Mengingat insiden nampaknya terbatas pada wilayah tertentu, peneliti masih menduga kemungkinan kasusnya disebabkan oleh racun lingkungan.
Beberapa kemungkinan racun tersebut adalah B-methylamino-L-alanine (BMAA) dan asam domoic, yang kedua racun tersebut kadang terkandung di dalam ikan dan kerang.
Namun, Cashman menekankan bahwa ini hanya spekulasi untuk saat ini dan menemukan penyebab sebenarnya bisa memakan waktu hingga seminggu atau, bahkan, setahun.