Obat Penguat Kandungan, Seberapa Jauh Manfaat dan Keamanannya?

Rabu, 31 Maret 2021 | 14:01 WIB
Obat Penguat Kandungan, Seberapa Jauh Manfaat dan Keamanannya?
Ilustrasi rahim perempuan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memiliki buah hati adalah keinginan semua orangtua, terutama ibu. Namun selalu saja ada tantangan pada setiap keinginan bukan?

Tantangan kembali terjadi ketika mengandung si buah hati. Banyak masalah
kandungan yang dialami oleh beberapa ibu, seperti kandungan yang lemah.

Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mengonsumsi obat penguat kandungan. Tentu tidak banyak orang tahu soal obat khusus ini, sehingga pengetahuan awal sebelum mengonsumsinya harus dipahami betul.

Apa saja jenis-jenisnya? Bagaimana efek sampingnya?

Baca Juga: Ini Manfaat Bagi Kesehatan Jika Rutin Jalan Kaki

Siapa yang Membutuhkan Obat Penguat Kandungan?
Obat penguat kandungan akan diberikan kepada ibu hamil yang dinilai memiliki kandungan yang lemah. Kandungan lemah merupakan kondisi ketidaknormalan bentuk serviks yang disebabkan oleh beberapa gangguan pada leher rahim. Kandungan yang lemah berkaitan dengan serviks, yakni bagian bawah uterus ke arah vagina.

Serviks umumnya dalam kondisi tertutup dan kokoh pada saat sebelum hamil. Namun ketika seorang wanita hamil dan janin terus berkembang, maka serviks perlahan menjadi lebih lunak dan terbuka. Serviks bisa membuka terlalu cepat, ketika kandungan lemah. Risikonya, kelahiran prematur.

Beberapa hal yang dapat menyebabkan ibu hamil mengalami kandungan lemah, diantaranya adalah pernah menjalani operasi di bagian serviks, bentuk serviks atau uterus yang tidak semestinya karena bawaan lahir, trauma serviks karena kuret atau mengalami keguguran, dan pemberian hormon estrogen buatan.

Gejala Kandungan Lemah
Ibu hamil yang memiliki kandungan lemah akan disarankan untuk lebih sering memeriksakan kehamilan mereka lewat USG. Gejalanya biasanya baru terasa pada trimester kedua, yakni saat kehamilan menginjak minggu ke-14 hingga ke-20.

Berikut ini beberapa gejala kandungan lemah, yakni sebagai berikut:
• Sensasi panggul terasa tertekan
• Punggung terasa sakit, padahal sebelumnya tidak
• Perut mengalami kram
• Cairan yang keluar dari vagina berubah
• Terjadi sedikit perubahan

Baca Juga: 5 Cara Efektif Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental

Walaupun kondisi ini sangat mengkhawatirkan , namun pada faktanya hanya terjadi 1 kasus dari 100 kehamilan. Artinya, kondisi ini tidak umum melanda semua ibu hamil.

Penyebab Kandungan Lemah
Kandungan lemah tentu tidak terjadi begitu saja tanpa alasan yang jelas. Penyebab yang mengakibatkan kandungan lemah, antara lain sebagai berikut:
1. Faktor genetik
Faktor keturunan atau genetik menjadi salah satu penyebab kandungan lemah, karena otot serviks yang lemah bisa diwariskan melalui genetik. Otot leher rahim yang lemah dapat menyebabkan rahimnya cepat terbuka pada saat janin berusia tidak lebih dari empat bulan.

2. Luka pada leher rahim
Kandungan lemah bisa saja terjadi akibat adanya luka pada leher rahim pada proses melahirkan anak sebelumnya. Ternyata hal ini memiliki efek samping, yaitu melemahnya otot serviks.

3. Operasi
Operasi pada leher rahim yang dilakukan sebelum kehamilan bisa menjadi penyebab kandungan lemah, karena operasi tersebut dapat menyebabkan trauma pada serviks, sehingga membuat leher rahim menjadi lemah dan tidak bisa menahan janin sampai usia empat bulan.

4. Kerusakan selama kelahiran
Kerusakan pada leher rahim yang dialami saat melahirkan anak pertama ternyata bisa menyebabkan kandungan lemah pada kehamilan selanjutnya. Hal ini bisa semakin parah bila diikuti oleh infeksi yang akan membuat otot serviks semakin lemah.

5. Penyakit kolagen
Ciri-ciri kandungan lemah adalah apabila mulut rahim seorang wanita terdapat zat kolagen. Namun untuk memastikannya, dibutuhkan deteksi medis yang ditangani oleh tenaga ahlinya.

6. Trauma
Trauma keguguran pada kehamilan sebelumnya, ternyata bisa menjadi sebab kandungan lemah pada kehamilan selanjutnya. Umumnya, saat mengalami keguguran akan dilakukan proses kuret. Hal inilah yang bisa menyebabkan trauma pada serviks, sehingga membuat otot serviks atau leher rahim menjadi lemah karena trauma tersebut.

7. Obat DES (Diethylstilbestrol)
Jenis obat ini digunakan untuk mencegah keguguran, menekan laktasi postpartum, gejala menopause, mengobati kanker prostat, dan lain sebagainya. Obat ini memiliki efek samping, diantaranya membuat infeksi pada serviks. Selain membuat infeksi serviks, efek samping obat DIES lainnya adalah dapat membuat pendarahan, trauma, dan lainnya pada serviks.

Jenis-jenis Obat Penguat Kandungan
Masalah kandungan lemah bisa diatasi salah satunya dengan mengkonsumsi obat penguat kandungan. Apa sajakah jenis-jenisnya?
1. Allylestrenol
Jenis obat yang satu ini berasal dari progesteron sintetis, sehingga berfungsi untuk mempersiapkan rahim. Obat ini bermanfaat untuk mencegah terjadinya keguguran, keguguran berulang, serta bermanfaat juga untuk mencegah kelahiran prematur.

Allylestrenol harus dikonsumsi di bawah pengawasan dokter. Dosis yang direkomendasikan adalah 5 mg hingga 10 mg selama satu bulan untuk mencegah keguguran (jika ada masalah kandungan).

2. Dydrogesterone
Obat ini biasa digunakan untuk mengatasi endometriosis, ancaman keguguran, keguguran berulang, serta gangguan menstruasi. Manfaat lainnya adalah, obat bisa mengatasi kurangnya hormon progesteron. Dosis obat yang direkomendasikan adalah 20 mg hingga 30 mg dalam sehari untuk mencegah keguguran (hingga gejala berkurang). Untuk kondisi yang pernah keguguran, maka 10 mg selama 12 minggu usia kehamilan.

3. Micronised Progesterone
Obat ini mengandung progesteron termikronisasi yang berguna untuk mengatasi amenore primer dan sekunder, serta gangguan haid. Sama halnya dengan obat penguat kandungan sebelumnya, obat ini juga wajib di bawah pengawasan dokter.

4. Progesteron
Pada saat kondisi kandungan yang lemah, biasanya dokter akan memberikan obat yang memiliki kandungan zat aktif hormon progesteron. Hormon ini cukup penting untuk menambah kekuatan lapisan dinding rahim.

Dosis yang direkomendasikan adalah untuk kapsul dengan takaran 20 mg per hari selama 12 hari, supositoria (dimasukkan melalui vagina) dengan takaran 2 mg hingga 100 mg, dan injeksi dengan takaran 5 mg hingga 10 mg per hari selama 10 hari.

Efek Samping
Meskipun obat yang dikonsumsi untuk menguatkan kandungan, namun obat ini juga memiliki efek samping. Efek samping biasanya berbeda pada setiap obat yang dikonsumsinya. Penjelasannya sebagai berikut.

• Allylestrenol: perubahan berat badan, demam ringan saat hamil, sakit kepala ringan dan rasa lelah, jerawat atau ruam kulit.
• Dydrogesterone: gangguan trombosit dan disfungsi hati berat
• Micronised Progesterone: nyeri di bagian perut, pendarahan ringan pada vagina, mempengaruhi gula darah, sakit kepala ringan, dan mengalami pembengkakan pada bagian tubuh tertentu.

Pengobatan Alami untuk Menguatkan Kandungan
Selain mengkonsumsi obat, seseorang juga bisa melakukan pengobatan alami untuk menguatkan kandungan. Ini bisa menjadi pilihan bagi yang memiliki alergi obat atau kesulitan dalam mengkonsumsi obat.
1. Telur
Telur adalah jenis makanan yang bisa menguatkan kandungan. Di dalamnya terdapat banyak gizi, terutama kandungan omega 3 dan protein yang berfungsi menguatkan kandungan. Dalam mengolahnya, hindari mengkonsumsi telur setengah matang, rebuslah hingga matang bagi ibu hamil.

2. Kacang kedelai
Kacang kedelai mengandung banyak sekali zat yang sangat bermanfaat bagi tubuh, dantaranya asam phytic, zat isoflavon, dan zat saponin yang bermanfaat menjaga kesehatan tubuh.

Kacang kedelai juga merupakan makanan rendah lemak dan tinggi akan kandungan protein. Tidak hanya bermanfaat untuk menguatkan kandungan, tapi juga bermanfaat pula untuk mencegah penyakit kanker, jantung, hingga pengeroposan tulang.

3. Brokoli
Seperti yang kita ketahui bersama, penting untuk mengkonsumsi sayuran setiap hari, termasuk brokoli. Sayuran ini kaya asam folat, kalsium, dan vitamin C. Sangat dianjurkan mengonsumsi brokoli 100 gram setiap hari bagi ibu hamil, dengan kondisi kandungan bermasalah. Selain itu, sayuran hijau ini pula bermanfaat untuk menangkal radikal bebas dan anemia.

4. Yogurt
Ini adalah produk olahan susu sapi yang sangat baik untuk pencernaan. Selain itu, yogurt juga bermanfaat untuk menguatkan kandungan. Olahan susu yang satu ini mengandung kalsium dan protein tinggi, yang bermanfaat untuk mengoptimalkan perkembangan janin di dalam kandungan.

Itulah informasi mengenai obat penguat kandungan yang bisa menjadi solusi untuk masalah kandungan yang lemah. Namun ada alternatif lain yang mungkin bisa dicoba, yakni pengobatan alami dengan mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung zat yang bermanfaat untuk menguatkan janin, atau mencari berbagai info kesehatan yang diperlukan.

Walaupun begitu, sebagai orangtua yang bijak, hendaknya Anda konsultasikan dengan bidan atau dokter kandungan agar dapat memastikan langkah pasti apa yang seharusnya dilakukan ke depan.

Untuk informasi lebih lengkap mengenai kesehatan kandungan, silakan kunjungi https://scotsfind.org/.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI