Suara.com - Gangguan kesehatan mental ternyata juga berdampak buruk pada penglihatan. Penelitian di Finlandia menemukan pada orang yang berjuang melawan depresi mayor, ditemukan memiliki pemrosesan visual yang abnormal.
Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi yang berubah melibatkan perubahan pada korteks serebral. Temuan yang diterbitkan dalam Journal of Psychiatry and Neuroscience berasal dari data yang meneliti 111 pasien dan 29 orang yang sehat.
Para pasien yang diteliti telah didiagnosis mengalami gangguan unipolar, bipolar, dan gangguan kepribadian ambang yang mengalami tahap depresi mayor.
Tim peneliti dari Universitas Helsinki melakukan dua tes visual dan partisipan melaporkan kembali kecerahan juga kontras pola visual sederhana. Tim menindaklanjuti 74 pasien setelah tujuh bulan dan melakukan pengukuran ulang.
Baca Juga: Manfaat Ajarkan Anak Bermain Catur, Bisa Hindari Screen Time Berlebih!
"Yang mengejutkan adalah bahwa pasien yang depresi merasakan kontras gambar yang ditampilkan secara berbeda dari individu yang tidak depresi," kata Viljami Salmela, rekan peneliti Akademi Finlandia dan penulis studi terkait, dikutip dari Fox News.
"Pasien yang menderita depresi merasa ilusi visual yang ditampilkan dalam pola tersebut lebih lemah. Akibatnya, kontrasnya agak lebih kuat, dibandingkan mereka yang tidak didiagnosis dengan depresi," demikian tertulis dalam laporan penelitian.
Salmela menjelaskan bahwa kontras ditekan sekitar 20 persen di antara subjek non-depresi. Sedangkan angka yang sesuai untuk pasien depresi sekitar 5 persen.
Tim tersebut meminta penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi pemprosesan visual yang berubah akibat depresi untuk membantu mengembangkan terapi untuk gangguan mental. Salmela juga mencatat bahwa menilai dan memajukan tes persepsi visual akan bermanfaat untuk mengidentifikasi pemprosesan pasien yang berubah.
Baca Juga: Diam-Diam, Orang Depresi Ternyata Menginginkan 5 Hal Ini