Suara.com - Bullying yang terjadi di sekolah memiliki dampak negatif pada kesehatan mental siswa. Karena itu, perlu dukungan langsung dari sekolah penting agar bullying tidak terjadi lagi.
"Jika siswa merasa tidak aman di sekolah karena bullying, hal ini dapat mengganggu kemampuan mereka untuk berkonsentrasi secara akademis, sosial, dan juga emosional," ungkap Stephanie Fredrick, PhD, sekaligus direktur asosiasi dari Alberti Center for Bullying Abuse Prevention.
Menurutnya, dengan adanya dukungan kesehatan mental di sekolah, merupakan bukti pedulinya sekolah bagi kesehatan mental siswanya.
"Ketika sekolah mendukung keberhasilan akademis dan kesehatan mental, siswa akan merasa lebih aman di sekolah," ungkap Stephanie lagi.
Baca Juga: Terungkap! Puluhan Ribu Anak Positif Covid-19 Jelang Sekolah Tatap Muka
Dilansir dari Medical Express, penelitian baru dari University of Buffalo, pencegahan untuk bullying bisa dilakukan dengan memberi dukungan langsung.
Studi mensurvei lebih dari 300 siswa asrama di AS untuk memahami kesehatan mental selama di sekolah. Bentuk layanan kesehatan mental di sekolah adalah mengajak siswa terlibat lewat pengalaman baru dan mengekspresikan diri.
Para peneliti menemukan, sekolah yang peduli pada kesehatan mental memberikan dampak positif bagi siswa laki-laki. Namun, dukungan ini justru tidak memberikan manfaat pada perempuan. Apa alasannya?
"Mungkin dukungan kesehatan mental sekolah tidak cukup kuat untuk menghilangkan perasaan tidak aman bagi siswa perempuan," ungkapnya lagi.
Menurutnya, aspek lain yang mendukung siswa perempuan yakni lewat faktor lingkungan, seperti disiplin, hukuman, dan dukungan teman sebayanya.
Baca Juga: Panduan Terbaru CDC Jika Belajar Tatap Muka Dimulai
"Aspek lain yakni dari lingkungan sekolah, termasuk disiplin dan dukungan teman sebayanya. Aspek ini tentu diperlukan agar siswa perempuan merasa aman secara emosional," jelas Stephanie Fredrick.
Penelitian ini menyorot pentingnya kesehatan mental siswa di sekolah, juga pentingnya bagi siswa asrama yang jauh dari keluarganya.
"Hanya dengan menghadirkan profesional kesehatan mental, sekolah dapat meningkatkan keamanan siswa, sekaligus keselamatan lingkungan sekolah," tutupnya.