Dokter Tidak Sarankan Bedong Bayi Selain Saat Tidur, Kenapa?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 30 Maret 2021 | 18:50 WIB
Dokter Tidak Sarankan Bedong Bayi Selain Saat Tidur, Kenapa?
Ilustrasi membedong bayi. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam banyak masyarakat Indonesia, banyak orangtua yang membedong anak agar si kecil merasa hangat. Tidak sedikit yang melakukannya hampir sepanjang waktu.

Tapi, ternyata cara itu tidak tepat. Dikutip dari ANTARA, Dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Meirdhania Andina merekomendasikan Anda membedong bayi (swaddling) hanya saat dia tidur.

"Saat bayi tidur (dibedong) dan setelah dia bangun dilepas bedong, tujuannya supaya bayi bisa bebas eksplore (hal-hal di sekelilingnya)," ujar dia yang berpraktik di Brawijaya Hospital Saharjo.

Agar bisa mengeksplorasi, ia juga menyarankan untuk membuka bedong bayi saat dia menyusui. Ia menjelaskan bahwa bedong sendiri sebenarnya bermanfaat untuk memberikan rasa nyaman pada bayi.

Baca Juga: Selamat! Ditemani Suami Ngelawak, Kezia Karamoy Melahirkan Bayi Perempuan

Ilustrasi bayi yang baru lahir (Foto: shutterstock)
Ilustrasi bayi yang baru lahir (Foto: shutterstock)

Dokter Claire McCarthy dari Harvard Medical School mengatakan, bedong bisa membuat bayi merasa seperti berada kembali di dalam rahim dan terbukti membantu bayi tidur lebih nyenyak. Sebaiknya pilih kain yang terbuat dari bahan yang soft, agak tebal bila bayi tinggal di kawasan dingin dan bahan yang menyerap keringat apabila bayi berada di kawasan tropis.

"Manfaatnya, memberikan rasa nyaman pada bayi, tidak kaget usai keluar dari rahim ibu, bayi mudah kedinginan makanya sering terjadi hipotermia. Kainnya bisa dari bahan soft, di daerah iklim dingin bisa agak lebih tebal, sementara bila tinggal di wilayah tropis pilih yang mudah menyerap keringat," kata Andina.

Selain itu, tidak disaranakn membedong bayi terlalu ketat atau bahkan terlalu longgar, dan membatasi gerak bayi. Sebaliknya, pertahankan posisi normal bayi yang tidak bisa terlalu lurus melainkan posisi kakinya terbuka keluar seperti katak sehingga tidak perlu ditarik karena bisa berisiko membuatnya cedera.

Lebih lanjut, menurut McCarthy membedong bayi untuk waktu yang singkat tidak masalah, tetapi apabila dia akan menghabiskan banyak waktu siang dan malam dengan dibedong, pertimbangkan untuk menggunakan kantung tidur yang memungkinkan kakinya bergerak. Saat ini, ada produk yang bisa menjadi pilihan untuk membedong selain kain yang biasanya digunakan dalam bedong tradisional. Salah satunya yang memudahkan tangan bayi bergerak.

Andina merekomendasikan Anda tidak lagi membedong bayi bila usianya sudah melebihi dua bulan karena ia cenderung lebih aktif bergerak pada usia itu.

Baca Juga: Pertama Kali, Bayi Baru Lahir Punya Antibodi Covid-19 Usai Ibunya Vaksinasi

Khusus mengenai pengaturan tidur, bayi disarankan bisa satu ruangan dengan orang tuanya namun di dalam box khusus untuk memudahkan bayi lebih mandiri dan terbiasa tidur tanpa didampingi orang tua. Sebaiknya pilih kasur bayi yang tidak terlalu empuk, tak terlalu banyak barang di sekitarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI