Sifat Adiktif Narkoba Lebih Cepat Dialami oleh Remaja Daripada Orang Dewasa

Selasa, 30 Maret 2021 | 12:52 WIB
Sifat Adiktif Narkoba Lebih Cepat Dialami oleh Remaja Daripada Orang Dewasa
Ilustrasi narkoba. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Remaja usia 12-17 tahun lebih rentan jadi pecandu narkoba jika pernah mencoba mariyuana atau menyalahgunakan obat resep. Penelitian yang dilakukan oleh National Institute on Drug Abuse (NIDA) membuktikan hal tersebut.

Kepala Cabang Kebijakan Sains NIDA Emily B. Einstein, Ph.D., menjelaskan bahwa perkembangan otak berlanjut hingga usia sekitar 20-an. Sementara itu, usia ketika pertama kali minum obat merupakan faktor risiko yang sangat penting untuk mengembangkan kecanduan.

"Ini menggarisbawahi pentingnya pencegahan penggunaan narkoba dan skrining untuk penggunaan atau penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dan dewasa muda. Menawarkan perawatan dan dukungan yang tepat waktu kepada kaum muda yang membutuhkannya harus menjadi prioritas kesehatan masyarakat," papar Emily.

Dalam laporan penelitian disebutkan, dalam 12 bulan sejak penggunaan ganja pertama kali, 10,7 persen remaja mengalami gangguan penggunaan ganja. Sedangkan dalam 12 bulan sejak pertama kali penyalahgunaan obat resep, 11,2 persen remaja mengalami gangguan penggunaan opioid resep. Kemudian 13,9 persen remaja mengalami gangguan penggunaan stimulan resep. Dan 11,2 persen remaja mengalami gangguan penggunaan obat penenang resep.

Baca Juga: Mirip Pecandu Narkoba, Begini Tanda Anak Adiktif Game Online

"Kami tahu bahwa orang muda lebih rentan terhadap gangguan penyalahgunaan napza, tetapi pengetahuan terbatas tentang bagaimana prevalensi gangguan penyalahgunaan napza tertentu bervariasi menurut waktu sejak penggunaan atau penyalahgunaan napza pertama kali di antara remaja dan dewasa muda di Amerika Serikat," kata Dr. Nora Volkow, MD, Direktur NIDA dan penulis utama analisis.

Menurut Emily, memang tidak semua remaja menggunakan narkoba akan jadi pecandu. Tetapi sifat adiktif terhadap narkoba bisa lebih cepat datang terhadap remaja daripada orang dewasa muda.

"Studi ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa menunda paparan zat sampai otak lebih berkembang sepenuhnya dapat menurunkan risiko untuk mengembangkan gangguan penggunaan zat," jelasnya dikutip dari Fox News.

Penelitian dilakukan ketika New York bersiap untuk bergabung dengan semakin banyak negara bagian yang telah melegalkan ganja setelah anggota parlemen negara bagian mencapai kesepakatan untuk mengizinkan penjualan obat sebagai penggunaan rekreasi.

Setidaknya 14 negara bagian lain sudah mengizinkan warganya membeli ganja untuk rekreasi dan bukan hanya untuk keperluan medis.

Baca Juga: Termasuk Amfetamin, 6 Obat Berikut Paling Banyak Disalahgunakan dan Adiktif

Undang-undang tersebut mendapat tentangan dari penegak hukum, sekolah dan pendukung komunitas, yang memperingatkan legalisasi akan semakin membebani sistem perawatan kesehatan yang sudah kewalahan oleh pandemi virus corona.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI