Update Covid-19 Global: Perjanjian Atasi Pandemi Bersama WHO dan 23 Negara

Selasa, 30 Maret 2021 | 11:42 WIB
Update Covid-19 Global: Perjanjian Atasi Pandemi Bersama WHO dan 23 Negara
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 telah menjadi masalah global. Lebih dari 200 negara telah melaporkan kasus infeksi virus SARS Cov-2 sejak setahun lalu. Update Covid-19 global menurut situs Worldometers, Selasa (30/3) pukul 08.45 WIB, total seluruh kasus Covid-19 di dunia telah mencapai 128,23 juta dan menyebabkan kematian terhadap 2,8 juta jiwa.

Walaupun lebih dari 108,43 juta orang telah dinyatakan sembuh dari infeksi, hingga saat ini masih tersisa 21,98 juta orang masih positif Covid-19.

Sebagai upaya penyelesaian pandemi, para pemimpin di 23 negara bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat gagasan perjanjian internasional yang bertujuan memulihkan dunia dari keadaan darurat kesehatan.

Gagasan perjanjian itu akan memastikan akses universal dan adil terhadap vaksin, obat-obatan, dan juga diagnostik untuk pandemi, kata ketua pemimpin Uni Eropa Charles Michel pada pertemuan puncak G20 November lalu.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Eropa Perketat Pembatasan Wilayah

Hari ini, Selasa (30/3), gagasan itu mendapat dukungan resmi dari para pemimpin negara lain, seperti Albania, Chili, Kosta Rika, Fiji, Prancis, Jerman, Yunani, Indonesia, Kenya, Belanda, Norwegia, Portugal, Rumania, Rwanda, Senegal, Serbia, Afrika Selatan, Korea Selatan. , Spanyol, Trinidad dan Tobago, Tunisia, Ukraina, Inggris Raya, dan WHO.

"Akan ada pandemi lain dan keadaan darurat kesehatan besar lainnya. Tidak ada satu pun lembaga pemerintah atau multilateral yang dapat menangani ancaman ini sendirian. Kami percaya bahwa negara-negara harus bekerja sama menuju perjanjian internasional baru untuk kesiapsiagaan dan tanggapan pandemi," tertulis dalam pernyataan para pemimpin negara, dikutip dari Channel News Asia.

Tujuan utama dari perjanjian itu adalah untuk memperkuat ketahanan dunia terhadap pandemi di masa depan melalui sistem kewaspadaan yang lebih baik. Salah satunya dalam berbagi data, penelitian dan produksi, serta distribusi vaksin, obat-obatan, diagnostik, dan alat pelindung diri.

Perjanjian tersebut juga akan menyatakan bahwa kesehatan manusia, hewan, dan planet semuanya terhubung dan harus mengarah pada tanggung jawab bersama, transparansi, dan kerja sama secara global.

"Kami yakin bahwa itu adalah tanggung jawab kami, sebagai pemimpin negara dan lembaga internasional, untuk memastikan bahwa dunia belajar dari pandemi Covid-19," tulis para pemimpin itu.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Thailand Buka Pantai Phuket untuk Wisatawan Asing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI