Infografis
Suara.com - Saat ini, varian baru virus corona Inggris sangat mengkhawatirkan. Karena itu, orang Inggris mungkin membutuhkan suntikan ketiga vaksin Covid-19 untuk menghadapi varian tersebut.
Di samping itu, para ilmuwan masih membuat vaksin Covid-19 baru untuk melawan varian baru virus corona tersebut, salah satunya yang telah diyakini adalah vaksin Novavax.
Sebelumnya, Inggris telah menggunakan vaksin Pfizer dan AstraZeneca untuk melawan varian virus corona sebelumnya. Kedua vaksin Covid-19 itu pun sudah disuntikkan kepada lebih dari 30 juta orang di Inggris.
Karena vaksin Covid-19 itu sudah terbukti bekerja melawan varian lama, Penelitian menunjukkan bahwa vaksin tersebut kurang efektif melawan varian baru virus corona.
Khususnya, varian virus corona yang berkembang di Afrika Selatan dan Brasil. Kedua varian baru virus corona itu memiliki mutasi yang membuat bisa lolos dari kekebalan yang dibangun oleh vaksin Covid-19.
Para ilmuwan pun terus berusaha memperbarui vaksin Covid-19 yang sudah tersedia, harapannya vaksin bisa terus berkembang dan mampu menghadapi mutasi baru lagi di masa mendatang.
Sementara itu, Kepala Petugas Medis Inggris Chris Whitty mengakui mutasi baru virus corona Covid-19 itu sangat menular dan mengkhawatirkan. Chris Whitty memperingatkan bahwa varian virus corona mungkin lebih rentan menular pada kelompok yang lebih muda dan belum vaksin Covid-19.
"Kami perlu antisipasi sebelum beraktivitas normal, karena bisa terjadi peningkatan jumlah kasus infeksi," kata Chris Whitty dikutip dari The Sun.
Ia juga mengatakan meningkatkan kasus di Eropa berisiko membawa virus ke Inggris dan mungkin jauh lebih besar dari varian baru virus corona yang kebal terhadap vaksin.
Baca Juga: 4 Kesalahan Usai Vaksin Covid-19 Ini Tingkatkan Risiko Infeksi Ulang
Di tengah para ilmuwan berusaha membuat vaksin Covid-19 yang tepat, Mr Hancock mengatakan kemungkinan orang Inggris perlu suntikan vaksin Covid-19 3 kali, yang bisa dilakukan selama musim gugur untuk meningkatkan kekebalan terhadap virus.
