Suara.com - Tak ada satu pun manusia di bumi memiliki kotoran BAB (Buang Air Besar) yang memiliki aroma nyaman di hidung.
Tapi meski memiliki bau tak enak, kotoran BAB dengan bau super busuk juga bisa menjadi tanda sesuatu yang tidak beres dengan kesehatan Anda.
"Kotoran BAB atau feses adalah kotoran tubuh yang melewati saluran pencernaan dan terdiri dari air, mikroorganisme mati, bahan makanan yang tidak dapat dicerna, dan beberapa lemak dan kolesterol, selain beberapa komponen kecil lainnya," kata ahli gastroenterologi Marvin Singh, MD dilansir dari WomensHealth.
Kata sisten profesor kedokteran klinis di Sekolah Kedokteran Rutgers New Jersey, Seyedehsan Navabi MD, ada beberapa alasan mengapa feses memiliki bau busuk.
Baca Juga: Studi: Perubahan Iklim Picu Berbagai Masalah Kesehatan Anak-anak
Gas penyebab bau yang paling umum adalah hidrogen sulfida, metil sulfida, dan benzopyrrole volatil. "Bau ini berasal dari makanan yang tidak tercerna, serta gas yang dihasilkan oleh bakteri di usus," katanya.
Tetapi kata Navabi, jumlah gas di kotoran dan betapa bau kotoran sangat bergantung dengan apa yang dimakan dan masalah kesehatan.
Contoh, seseorang akan memiliki kotoran BAB lebih bau setelah makan steak, karena protein pada daging kaya akan asam amino metionin yang dapat membuat senyawa mengandung sulfur yang menyebabkan bau.
Lalu, apalagi yang menyebabkan feses super bau? Masih dikutip dari WomensHealth, berikut adalah daftarnya.
1. Konsumsi antibiotik
Usus memiliki apa yang dikenal sebagai flora bakteri, yang merupakan kumpulan mikroorganisme yang dapat membantu memecah makanan dalam tubuh. Saat mengonsumsi antibiotik, hal itu dapat mengubah flora bakteri, yang pada akhirnya menyebabkan perubahan bau feses menjadi aneh.
Baca Juga: CDC: Sekolah Daring Tingkatkan Risiko Masalah Mental pada Anak dan Orangtua
2. Anda mengalami infeksi
Infeksi juga dapat mengacaukan bakteri di usus. "Infeksi bakteri, virus atau parasit dapat memengaruhi saluran pencernaan,” kata Navabi. Meskipun dapat menyebabkan diare, infeksi juga dapat mengubah gas kotoran dan menimbulkan bau yang tidak sedap.
3. Alami intoleransi atau alergi makanan
Ketika seseorang memiliki intoleransi atau alergi makanan, tubuh tidak dapat memproses bahan tertentu dengan benar. Infeksi dapat menimbulkan bau yang tidak sedap juga menyebabkan kram perut dan hingga pendarahan.
4. Mengidap penyakit celiac
Memiliki penyakit celiac berarti tubuh memiliki reaksi pada makanan berbahan dasar gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, dan menyerang lapisan usus kecil. Kerusakan pada lapisan usus tersebut membuat tubuh sulit menyerap nutrisi. Akibatnya, seseorang akan mengalami gejala seperti diare atau sembelit, kembung, gas, sakit perut, dan kotoran berminyak dan berbau.
5. Anda memiliki penyakit radang usus
Penyakit radang usus adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan kondisi autoimun seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa. Peradangan usus besar dengan kolitis ulserativa dapat mengubah bakteri di usus dan menyebabkan perdarahan, yang menyebabkan bau tajam pada feses. Penyakit crohn juga dapat menyebabkan masalah serupa, sekaligus kesulitan menyerap nutrisi.
6. Tubuh tidak menyerap makanan dengan benar
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan tubuh kesulitan menyerap nutrisi dengan benar alias malabsorpsi). Beberapa diantaranya adalah infeksi, alergi gluten, radang usus, dan beberapa penyakit sindrom. "Setiap kali peradangan kronis terjadi di usus, hal itu dapat mengubah keseimbangan bakteri," kata Navabi.