Vaksinasi pada Lansia, Waspada Kemungkinan Terjadinya Immunosenescence

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 29 Maret 2021 | 14:59 WIB
Vaksinasi pada Lansia, Waspada Kemungkinan Terjadinya Immunosenescence
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19 pada Lansia. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lansia memiliki risiko paling besar dan mengalami kondisi terberat dibandingkan kelompok usia lainnya jika terinfeksi Covid-19. Hal ini diudkung fakta bahwa 48,3% kematian akibat Covid-19 di Indonesia terjadi pada pasien lansia. Itu sebabnya, lansia merupakan salah satu kelompok prioritas untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Di Indonesia, program vaksinasi Covid-19 bagi kategori lansia di atas 60 tahun resmi dimulai pemerintah sejak 8 Februari 2021 hingga saat ini, dan bisa dilakukan di berbagai tempat fasilitas kesehatan, baik puskesmas maupun rumah sakit milik pemerintah dan swasta.

Demi mempercepat vaksinasi lansia, beberapa tempat juga menyediakan vaksinasi massal dengan kuota ribuan orang per hari. Selain sentra vaksinasi bersama BUMN di Istora Senayan Jakarta, Kementerian Kesehatan RI juga membuka pendaftaran lansia bagi pemilik KTP di DKI maupun non-DKI bertempat di BBPK Jakarta Kampus Hang Jebat.

Namun, terkait vaksinasi pada lansia, kita juga perlu mewaspadai kemungkinan terjadinya immunosenescence atau disfungsi imunitas karena usia, yang menyebabkan respons terhadap vaksin menjadi kurang maksimal. Selain itu, keberadaan penyakit penyerta atau komorbid juga meningkatkan terjadinya inflamasi kronis.

Baca Juga: Siapkan Paspor Kamu! 1 Juli Nanti Thailand Buka Pintu bagi Wisatawan Asing

Oleh karena itu, dr. Muliaman Mansyur, Head of Medical KALBE Nutritionals, menekankan pentingnya proses skrining riwayat penyakit, kesiapan psikis, kondisi fisik, serta memeriksa apakah mereka memiliki komorbid yang terkontrol agar vaksin dapat bekerja dengan efektif.

“Selain itu, para lansia memerlukan asupan nutrisi seimbang dengan kandungan tinggi protein, vitamin, dan mineral, khususnya Vitamin C, D dan Zinc, untuk menghindari risiko malnutrisi dan sarcopenia atau berkurangnya massa dan kekuatan otot sebagai faktor yang menyebabkan pembentukan imunitas pasca vaksinasi kurang optimal,“ ujar dr. Muliaman.

Entrasol Bersinergi dengan LOKET untuk Sukseskan Program Vaksinasi Lansia. (Dok. Entrasol)
Entrasol Bersinergi dengan LOKET untuk Sukseskan Program Vaksinasi Lansia. (Dok. Entrasol)

KALBE Nutritionals melalui produk nutrisi harian agar warga lanjut usia tetap aktif, yaitu Entrasol, terus berkomitmen untuk mendukung program vaksinasi Covid-19 di Indonesia selama masa pandemi. Keseriusan dalam komitmen ini ditunjukan melalui kolaborasi Entrasol dengan LOKET dalam program vaksinasi massal untuk lansia di wilayah Jabodetabek.

Entrasol juga menargetkan untuk membagikan total 50 ribu paket nutrisi lansia secara gratis kepada warga lansia yang mengikuti vaksinasi yang diadakan pemerintah di dua titik, yaitu Istora Senayan dan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Kampus Hang Jebat Jakarta Selatan.

Boy Sinaga, Business Unit Coordinator General Adult Nutrition KALBE Nutritionals, mengatakan, "Kami bukan sekadar mengajak lansia untuk vaksinasi, melainkan juga menaruh perhatian khusus dalam memastikan nutrisi harian mereka dapat terpenuhi dengan sebaik-baiknya untuk menjaga daya tahan tubuh. Dengan nutrisi yang baik, kami yakin vaksin dapat bekerja secara optimal pada populasi lansia.”

Baca Juga: Kesenjangan Sosial Picu Rendahnya Vaksinasi Bagi Warga Minoritas di AS

Distribusi nutrisi lansia Entrasol di BBPK Kampus Hang Jebat akan dimulai pada 26 Maret 2021 hingga 31 Maret 2021, sedangkan di Istora Senayan pada 30 Maret – 30 April 2021. Pemerintah menggandeng perusahaan teknologi LOKET sebagai mitra registrasi dan penjadwalan vaksinasi online, sehingga para lansia yang memiliki KTP Non-DKI Jakarta bisa mendaftarkan dirinya. Hal ini dilakukan agar proses vaksinasi bisa berjalan teratur, serta menghindari kerumunan dan berbagai risiko yang tidak diinginkan.

Melalui keterangan tertulis, Tubagus Utama, Head of LOKET, menyambut baik setiap upaya dan dukungan untuk memastikan program vaksinasi kelompok masyarakat lansia dapat berjalan dengan lebih efektif dan efisien, serta mencapai tujuan yang diharapkan. “Meskipun di kedua titik ada pembatasan jumlah orang, kami yakin para lansia yang belum berkesempatan divaksin dapat terbantu aksesnya dan memperoleh vaksin dengan mudah."

Hingga siaran pers ini dikeluarkan, Senin (29/3/2021), sudah lebih dari 20.000 lansia yang mendaftar sejak 8 Maret 2021 di dua lokasi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI