4. Dapat mencegah kanker
Meningkatkan konsumsi buah, sayur, polong-polongan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan biji-bijian terbukti dapat mencegah kanker. Sebuah studi yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine menunjukkan bahwa studi selama 7 tahun pada kasus kanker usus besar terhadap 78.000 orang menemukan bahwa semi-vegetarian 8 persen lebih kecil kemungkinannya untuk terkena kanker usus besar dibandingkan dengan non-vegetarian.
5. Mengatasi penyakit radang usus (IBS)
Sebuah penelitian melaporkan bahwa diet semi-vegetarian efektif dalam mencegah kekambuhan gejala pada pasien dengan IBS. Studi penelitian lain menyimpulkan bahwa meningkatkan asupan serat makanan melalui diet semi-vegetarian dapat digunakan sebagai pengobatan pendukung untuk pasien dengan penyakit Crohn.
Jenis makanan dalam pola makan flexitarian
Diet ini menyarankan Anda untuk mengonsumsi makanan kaya protein seperti kacang-kacangan, lentil, kedelai, dan tahu. Anda juga disarankan mengonsumsi karbohidrat seperti ubi dan jagung. Untuk sayuran, yang disarankan adalah paprika, kubis Brussel, kacang hijau, wortel, dan kembang kol.
Untuk buah-buahan yang disarankan adalah apel, jeruk, anggur, beri dan ceri. Sedangkan biji-bijian di antaranya soba, quinoa dan farro. Untuk kacang-kacangan, disarankan almond, kacang mete, kenari, biji chia, biji rami, dan pistachio.
Mengkonsumsi susu juga disarankan pada diet ini seperti santan, susu kedelai, susu rami, dan susu almond tanpa pemanis.
Selain itu, untuk lemak Anda disarankan mengonsumsi lemak sehat seperti alpukat dan minyak zaitun. Anda juga dapat memakan telur, ayam, ikan, daging, susu yang berasal dari hewan yang diberi makan rumput atau yang dipasteurisasi, minuman herbal seperti teh, kopi dan air putih.
Makanan yang harus dihindari
Anda tidak disarankan untuk makan daging olahan seperti sosis, karbohidrat olahaan, makanan cepat saji, gula, dan manisan.