Meningkatkan Mikrobioma Usus, Makanan Berserat Tinggi Bisa Cegah Kanker!

Senin, 29 Maret 2021 | 07:06 WIB
Meningkatkan Mikrobioma Usus, Makanan Berserat Tinggi Bisa Cegah Kanker!
Ilustrasi diet tinggi serat (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah penelitian oleh University of California, Irvine (UCI), menunjukkan intervensi jangka pendek dalam konsumsi serat harian dapat mengubah mikrobioma usus dan asupan nutrisi secara signifikan.

Serat dari makanan akan tetap ada dalam sistem pencernaan. Meski tidak dapat dicerna oleh manusia, bakteri usus dapat memetabolisme serat menjadi asam lemak rantai pendek dan produk sampingan lain yang penting.

"Kurangnya asupan serat membuat mikroba usus kelaparan, dengan konsekuensi kesehatan yang mungkin terkait dengan peningkatan kanker kolorektal, penyakit autoimun, penurunan efektivitas vaksin, dan respons terhadap imunoterapi kanker," kata Katrine Whiteson, profesor biologi molekuler & biokimia yang ikut mengarahkan UCI Microbiome Initiative.

Untuk menentukan apakah meningkatkan serat makanan dalam waktu singkat dapat mengubah keragaman mikrobioma usus dan produksi metabolit, tim peneliti menerapkan intervensi diet dua minggu selama kursus biologi sarjana di UCI.

Baca Juga: Jalani Operasi Pemotongan Usus, Benarkah Pengaruhi SIstem Pencernaan?

Menyadur Medical Xpress, siswa yang berpartisipasi dalam penelitian ini diberi 10 makanan yang tidak diolah berserat tinggi setiap minggu selama dua minggu.

Ilustrasi diet tinggi serat (Shutterstock)

Selama waktu tersebut, mereka mengumpulkan sampel untuk melacak komposisi mikroba usus sebelum dan sesudah intervensi.

Setelahnya, peneliti membandingkan komposisi bakteri usus secara keseluruhan menggunakan sekuensing DNA dan mengukur produksi asam lemak rantai pendek menggunakan kromatografi gas.

Hasilnya, mereka menemukan diet tinggi serat selama dua minggu dapat mengubah komposisi mikrobioma usus, termasuk peningkatan Bifidobacterium, bakteri Gram-positif.

Namun, terlepas dari perubahan komposisi mikrobioma usus tersebut, peneliti tidak mendeteksi adanya perubahan secara signifikan dalam peningkatan asam lemak.

Baca Juga: Efek Samping Statin, Ini Tanda-tanda Masalahnya Pada Sistem Pencernaan

"Kami berharap dapat melakukan intervensi serat makanan lebih lama dan mempelajari bagaimana serat dapat mendukung mikrobioma usus dan meningkatkan kesehatan," tandas Whiteson.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI