Vaksin Covid-19 30 Persen Kurang Efektif Lawan Virus Corona Afrika Selatan

Minggu, 28 Maret 2021 | 14:25 WIB
Vaksin Covid-19 30 Persen Kurang Efektif Lawan Virus Corona Afrika Selatan
Ilustrasi virus corona Covid-19, masker bedah (Pixabay/Coyot)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah analisis baru menemukan vaksin Covid-19 ternyata 30 persen kurang efektif melawan varian baru virus corona Afrika Selatan. Sebelumnya, varian virus corona Afrika Selatan telah dikhawatirkan bisa menurunkan jumlah antibodi dalam tubuh hingga 4 kali lipat.

Artinya, orang yang pernah mendapatkan vaksin Covid-19 dan terinfeksi virus corona Covid-19, lebih rentan terhadap varian baru virus corona Afrika Selatan daripada jenis lainnya.

Secara keseluruhan, bukti dari uji klinis menunjukkan penurunan kemanjuran vaksin Covid-19 terhadap infeksi varian baru virus corona Afrika Selatan atau B.1.351.

"Tapi, tidak jelas apa implikasinya untuk perlindungan dari penyakit parah," jelas hasil analisis studi dikutip dari The Sun.

Baca Juga: Pola Tidur Buruk Tingkatkan Risiko Infeksi Virus Corona Covid-19

Studi ini juga menemukan dampak statin pada antibodi yang berpotensi menurunkan kemanjuran vaksin Covid-19 hingga 30 persen.

Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)
Ilustrasi Virus Corona (Unsplash/CDC)

Pertemuan SAGE ke-83 juga menemukan bahwa prevalensi varian baru virus corona B.1.351 atau virus corona Afrika Selatan yang menjadi perhatian meningkat di beberapa bagian Eropa.

Sementara itu, varian baru virus corona ini bertanggung jawab atas semua kasus virus corona Covid-19 di Afrika Selatan. Karena itu, tindakan tegas bagi para pelancong dan impor diberlakukan untuk mencegah penyebaran.

Meski begitu, ada sejumlah besar orang yang dibebaskan dari tindakan ini. Sehingga, artinya masih ada risiko penyebaran virus corona Covid-19.

Sayangnya, tes Covid-19 sekarang ini tidak bisa mendeteksi seseorang terinfeksi varian baru virus corona Afrika Selatan atau tidak. Tetapi, hasil tes akan dikirim ke lab untuk diurutkan dan mengidentifikasi lebih banyak kasus varian baru di daerah tersebut.

Baca Juga: Mantan Direktur CDC Meyakini Virus Corona Covid-19 Buatan Laboratorium

Para ilmuwan telah memperingatkan mutasi virus corona bernama 501YV2, dikhawatirkan setidaknya 50 persen lebih menular. Apalagi ratusan kasus yang tidak terdeteksi terjadi di negara tersebut.

"Varian virus corona ini diidentifikasi melalui pengurutan genetik dan kami mengurutkannya antara 5 hingga 10 persen dari semua kasus. Sehingga kami bisa mendeteksi kasus varian baru virus corona dari metode tersebut," jelas Andrew Hayward, profesor epidemiologi penyakit menular di University College London dikutip dari The Sun.

Saat ini, belum ada bukti kalau varian baru virus corona menunjukkan gejala berbeda dengan varian sebelumnya. Namun, 3 gejala Utama virus corona termasuk batuk terus-menerus, suhu tinggi, hilangnya indra penciuman serta perasa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI