Kemenkes Sebut Angka Kematian Akibat Covid-19 Masih Tinggi

Minggu, 28 Maret 2021 | 12:21 WIB
Kemenkes Sebut Angka Kematian Akibat Covid-19 Masih Tinggi
Petugas pemakaman penanganan jenazah pasien COVID-19 menurunkan peti jenazah dari dalam mobil jenazah di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Rabu (2/9/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mengingatkan angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia masih tinggi, meski sudah lebih menurun dari bulan lalu.

Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, angka kematian akibat Covid-19 di negara di Eropa rata-rata sekitar 2 persen, sedangkan Indonesia masih di atas itu.

"Saat ini jumlah kematian secara nasional sudah kurang dari 100 per hari. Tetapi ini masih sangat tinggi kalau kita bandingkan dengan negara-negara seperti di Eropa yang tentunya sudah bisa menekan angka kematian di bawah angka 2 persen," kata Nadia dalam webinar bersama SMA Labschool Jakarta, Minggu (27/3/2021).

Demikian pula dengan angka penularan virus corona penyebab sakit Covid-19. Nadia mengatakan, selama bulan Februari jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 rata-rata 10.000 sampai 14.000 per hari. Kondisi saat ini sudah lebih menurun dengan angka di bawah 5.000 per hari.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Eropa Perketat Pembatasan Wilayah

Walau begitu, Nadia mengingatkan agar masyarakat tidak cepat berpuas diri. Sebab paparan virus corona masih ada dan protokol kesehatan harus tetap dijalankan.

"Bukan berarti terjadi euforia untuk kemudian kita tidak membatasi mobilitas dan tidak melakukan protokol kesehatan. Tapi ini merupakan rangkaian upaya kita bisa bersama-sama sambil tentunya menunggu proses vaksinasi," ucapnya.

Vaksinasi jadi salah satu strategi dalam penanggulangan paparan virus corona. Nadia menyampaikan ada tiga manfaat dari mendapatkan vaksin Covid-19. Yakni, proteksi spesifik bagi individu yang divaksin. Selain itu, juga membentuk kekebalan kelompok karena semakin banyak yang disuntik vaksin.

Kemudian melindungi orang-orang yang belum bisa mendapatkan vaksin, seperti anak usia di bawah 18 tahun, ibu hamil, juga orang dengan penyakit kronis. 

Menurut Nadia, program vaksinasi di Indonesia termasuk yang terdepan di dunia. Hingga sekarang telah ada 526 juta dosis vaksin, baik dalam proses pertama juga dosis kedua, diberikan kepada seluruh penduduk di dunia.

Baca Juga: Airlangga Targetkan Sampai Akhir Tahun 70 Persen Penduduk RI Telah Divaksin

"Kalau lihat ini, per 26 Maret, peta Indonesia cukup bangga karena kita ini warnanya biru tua. Artinya kita tidak tertinggal kalau dibandingkan dengan negara-negara lain. Kita tahu vaksinasi sebagai salah satu upaya kita untuk bisa keluar dari pandemi Covid-19. Tentunya supaya jangan ada lagi angka kesakitan maupun kematian sebagai akibat Covid-19," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI