Suara.com - Kram perut umum dirasakan beberapa perempuan ketika sedang menstruasi. Meskipun itu termasuk hal normal, kram perut saat menstruasi benar-benar menjengkelkan dan membuat tidak nyaman.
Menurut ginekolog intimate wellbeing INTIMINA Dr Shree Datta, kram perut saat menstruasi sering kali disebabkan oleh kontraksi otot rahim, yang biasanya cenderung dimulai pada hari pertama menstruasi.
Seolah jadi pengetahuan umum, meredakan kram perut akibat menstruasi biasanya dilakukan dengan mengompresnya menggunakan botol berisi air hangat. Tetapi cara itu ternyata tidak ada dalam daftar saran yang direkomendasikan oleh Dr. Shree.
Dikutip dari Mirror, Dr Shree Datta memberikan enam tips menghilangkan kram perut saat menstruasi. Jika dilakukan rutin dan konsisten, hasilnya bisa saja Anda rasakan permanen.
Baca Juga: Penyebab Lain Kram Perut Selain Menstruasi, dari Batu Ginjal hingga IMS!
1. Olahraga
Olahraga sangat membantu dalam meredakan kram perut saat menstruasi. Latihan aerobik seperti berjalan kaki atau yoga dianggap merangsang pelepasan beta endorfin, hormon perasaan senang yang dapat membantu meredakan beberapa jenis rasa sakit.
Satu studi menemukan olahraga teratur selama 45-60 menit tiga kali seminggu selama dalam siklus menstruasi dapat mengurangi nyeri haid. Olahraga teratur juga dapat mengatasi masalah lain seperti kembung dan kelelahan yang dapat terjadi pada minggu-minggu sebelum atau setelah menstruasi.
2. Diet Seimbang
Dr Shree Datta merekomendasikan makan makanan seimbang yang mencakup karbohidrat kompleks dan tinggi serat. Ikan, kacang-kacangan, dan kalsium juga bisa membantu. Minum banyak air membantu mengurangi kembung yang membuat rasa sakit semakin parah.
Namun, sangat disarankan mengurangi kafein karena dapat membatasi pembuluh darah dan membuat nyeri haid lebih sering terjadi.
3. Pakai mesin tens
Mesin ini sebenarnya lebih sering digunakan dalam persalinan. Tetapj menurut Dr Shree juga dapat membantu atasi nyeri haid. Mesin tens adalah perangkat kecil yang dioperasikan dengan baterai dan kabel yang terhubung ke bantalan yang akan pasang langsung ke kulit.
Baca Juga: Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Nyeri Haid
Mesin tens portabel bekerja dengan mengirimkan impuls listrik kecil langsung ke kulit, menghasilkan sensasi kesemutan. Hal itu dapat mengubah sinyal ke otak, mempengaruhi keseimbangan hormonal dan aliran darah hingga mempengaruhi tingkat nyeri.
4. Berhenti minum alkohol dan merokok
Penelitian juga menunjukkan bahwa merokok dan minum alkohol dapat memengaruhi nyeri haid. Faktanya, sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko masalah menstruasi.
Perempuan yang telah berhenti merokok masih memiliki risiko lebih tinggi mengalami nyeri haid. Teorinya, komponen dalam tembakau dapat mengurangi aliran darah yang dapat memengaruhi kadar oksigen dan kontraktilitas di dalam rahim.
Sementara hubungan antara alkohol dan nyeri haid belum terlalu pasti, tetapi ada beberapa penelitian yang menunjukkan risiko ketidaknyamanan dan gejala pramenstruasi yang lebih tinggi menjelang menstruasi.
5. Meditasi
Teknik meditasi dan pernapasan dapat berguna karena membantu menenangkan pikiran. Menstruasi dapat menyebabkan suasana hati yang tidak menyenangkan. Dengan mengurangi perasaan stres, itu artinya kemungkinan mengalami kram saat menstruasi bisa dikurangi.
Penelitian menunjukkan bahwa yoga juga dapat membantu mengurangi gejala PMS fisik seperti retensi air. Dan meskipun tidak ada pedoman ketat, beberapa perempuan menganggap minum teh (mint atau camomile), pijatan lembut, dan berbaring telentang sangat membantu.
6. Minum obat pereda sakit
Obat penghilang rasa sakit tanpa resep yang sederhana seperti ibuprofen dan parasetamol dapat membantu mengatasi nyeri haid, tetapi jika ini tidak cukup, konsultasikan dengan dokter.
Pereda nyeri nonsteroid termasuk ibuprofen, naproxen, dan diklofenak terbukti lebih efektif daripada parasetamol. Cobalah dan hanya minum obat penghilang rasa sakit jika membutuhkannya.
Dr Shree Datta mengingatkan, jika gejala nyeri perut menjadi tidak terkendali, maka harus berkonsultasi dengan dokter.
"Kami akan menyelidiki alasan rasa sakit Anda dan menawarkan pereda nyeri spesialis, atau pil kontrasepsi. Kami juga dapat mempertimbangkan obat gelondongan Mirena. Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin merupakan pengobatan yang lebih tepat, tetapi ini dapat berkisar dari prosedur sehari-hari untuk melihat ke dalam rahim (histeroskopi) atau laparoskopi untuk melihat ke dalam perut hingga histerektomi tergantung pada apa penyebabnya," paparnya.