Melatonin untuk Atasi Masalah Tidur, Amankah Dikonsumsi Anak-anak?

Sabtu, 27 Maret 2021 | 17:28 WIB
Melatonin untuk Atasi Masalah Tidur, Amankah Dikonsumsi Anak-anak?
Ilustrasi anak tidur. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi orang dewasa yang sulit tidur, ada obat melatonin yang dapat dikonsumsi agar mereka bisa tidur nyenyak. Namun, penggunaannya untuk anak-anak masih menjadi kontroversi hingga sekarang.

"Ada pandangan jika itu (obat) alami, maka tidak ada salahnya (digunakan)," kata Rebecca Robbins, ilmuwan asosiasi di Rumah Sakit Wanita dan Brigham di Boston.

Ia mengaku bahwa ilmuwan sebenarnya tidak tahu implikasi obat melatonin dalam jangka panjang, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak.

Profesor di departemen pediatri Rumah Sakit Anak Seattle di Universitas Washington, Cora Collette Breuner, menjelaskan bahwa melatonin sebenarnya adalah hormon, bukan ramuan atau suplemen.

Baca Juga: Rekomendasi 4 Tanaman Hias di Kamar yang Bikin Tidur Nyenyak

Berdasarkan CNN, melatonin disekresikan oleh kelenjar pineal, terletak jauh di dalam otak, dan dilepaskan ke aluran darah. Hormon ini mengatur siklus alami tidur dan bangun dari tubuh, atau dinamakan ritme sirkadian, yang menyesuaikan siang dan malam.

Anak tidur siang. (Gambar oleh Steffen Eckart dari Pixabay)
Anak tidur . (Gambar oleh Steffen Eckart dari Pixabay)

Produksi melatonin dipicu oleh kegelapan, tetapi akan terhenti ketika ada cahaya. Inilah alasan ahli tidur merekomendasikan untuk menghindari cahaya sebelym tidur atau pada alam hari, termasuk cahaya biru dari ponsel.

Peneliti mengatakan obat melatonin paling baik digunakan untuk mengobati latensi tidur, atau jumlah waktu yang dibutuhkan seseorang untuk tertidur. Karenanya, obat sering digunakan untuk 'memerangi' jet lag atau beradaptasi dengan zona waktu baru.

Sedangkan dalam studi untuk anak-anak, pengobatan melatonin dapat menurunkan waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, berkisar dari 11 hingga 51 menit.

Pusat Kesehatan Pelengkap dan Integratif Nasional AS, mengatakan penggunaan obat melatonin tampaknya aman bagi kebanyakan anak untuk penggunaan jangka pendek.

Baca Juga: Terungkap, Tidur Nyenyak Lebih Bermanfaat Bagi Tubuh daripada Tidur Lama

Namun, badan tersebut juga menunjukkan ada tidakpastian tentang dosis apa yang harus digunakan dan kapan harus memberikannya.

Mereka juga belum tahu efek penggunaan melatonin dalam jangka waktu lama, serta apakah manfaat melatonin lebih besar daripada kemungkinan risikonya.

Badan tersebut telah mencatat efek samping dari penggunaan melatonin pada anak adalah batuk, sakit kepala, agitasi dan peningakatan mengompol.

"Ada juga potensi interaksi berbahaya dengan obat yang terkadang diresepkan untuk reaksi alergi anak," tutur badan tersebut.

Mereka juga memperingatkan bahwa obat dapat memengaruhi perkembangan hormonal, termasuk pubertas, siklus menstruasi, dan produksi hormon prolaktin yang berlebihan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI