Suara.com - Hingga sampai kini ketika vaksin Covid-19 telah ditemukan, masih saja beredar berbagai spekulasi asal muasal virus SARS CoV 2 alias Coronavirus Covid-19, termasuk yang diungkap mantan Direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Dr. Robert Redfield.
Dalam wawancaranya dengan CNN, meskipun tidak memiliki bukti, Redfield percaya jika virus yang menyebabkan 2,7 juta penduduk dunia tewas ini berasal dari laboratorium di Wuhan, China.
"Saya berpendapat bahwa kemungkinan besar penyebab patogen virus yang beredar di Wuhan ini, berasal dari laboratorium. Meski orang lain tidak percaya, tidak apa-apa. Ilmu pengetahuan pada akhirnya akan menjawabanya," ujar Redfield.
Meski para ahli banyak yang menolak teori ini, tapi tentang asal usul virus tetap saja jadi perdebatan. Beberapa ilmuwan juga mengataka mungkin tidak pernah akan tahu persis asal muasal virus.
Baca Juga: Gejala Covid-19 Parosmia juga Memengaruhi Kehidupan Seksual Penyintas
Beberapa ilmuwan lain juga percaya jika virus ini muncul secara alami, berpindah dari kelelawar ke hewan lain, baru kemudian menular ke manusia.
Bahkan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, beberapa waktu lalu baru saja merilis hasil temuan yang diduga kuat jika virus berasal dari peternakan hewan liar di Wuhan, China, yang diduga tertular virus SARS CoV 2 dari kelelawar, baru kemudian berpindah ke manusia.
Dan Redfield mengaku tidak percaya dengan teori ini. "Biasanya ketika patogen berpindah dari zoonosis ke manusia, dibutuhkan beberapa saat untuk mengetahui bagaimana secara signifikan menular dari manusia ke manusia," katanya.
"Ya, anggap saja saya memiliki virus corona yang sedang ditangani, kami coba membuat virus, membuat virus jadi lebih baik dan lebih baik lagi, sehingga kita bisa melakukan eskperimen," pungkas Redfield.
Baca Juga: Habis Vaksin Tak Ada Keluhan, Tanda Kekebalan Tak Bereaksi?