Suara.com - Barbara Higgins (57) disebut sebagai wanita tertua di Amerika Serikat yang melahirkan bayi sehat. Persalinannya terjadi pada Sabtu pekan lalu dan dikaruniai seorang putra bernama Jack.
Wanita asal New Hampshire itu menjalani program bayi tabung atau fertilisasi in vitro (IVF).
Obgyn Brian Levine dari CCRM Fertility di New York, mengatakan umumnya wanita yang hamil di usia 45 dan di atasnya akan menggunakan sel telur sumbangan dari wanita yang lebih muda.
Klinik kesuburan pun cenderung tidak mengizinkan mereka untuk menggunakan sel telur sendiri setelah usia 45 atau 46 tahun.
Baca Juga: Studi: Perawatan Kesuburan Pengaruhi Pertumbuhan Anak
Namun tidak diketahui dalam kasus Higgins, kemungkinan ia menggunakan sel telur yang sudah dibekukan terlebih dahulu.
Meski mungkin, sangat langka seorang wanita berusia di atas 45 tahun menggunakan telurnya sendiri untuk hamil, lapor Insider.
Higgins merasa keberhasilan hamilnya itu disebabkan oleh gaya hidupnya yang aktif dan genetiknya dalam keluarga. Wanita ini mengaku masih melakukan olahraga CrossFit dan angkat beban hingga waktunya melahirkan.
"Status kesehatan dan kebugaran seorang wanita penting, tidak peduli berapa usianya ketika mencoba hamil. Namun, jika sang wanita menunda kehamilan, status kebugaran menjadi lebih penting secara eksponensial," kata Levine.
Tetapi kebugaran tidak mengurangi risiko tekanan darah tinggi dalam kehamilan. Selain aktif, Higgins merasa umur panjang keluarganya juga berperan.
Baca Juga: 12 Perilaku Sederhana untuk Tingkatkan Kesuburan Perempuan Usia 30 Tahunan
"Kami hidup sampai usia 100 tahun, kami mendaki gunung, dan kami bermain ski dengan baik hingga usia 90-an," jelas Higgins.
Direktur eksekutif Fertility & Pregnancy Institute, Cleopatra, mengatakan ekspresi gen lebih penting dalam masalah kesuburan.
"Ekspresi genetik ini jauh lebih kuat daripada DNA kita sendiri untuk menentukan berapa lama dan baik kita hidup. Ekspresi genetik ini juga menentukan seberapa subur kita dan berapa lama kita tetap subur," tandasnya.