Suara.com - Urgensi untuk memasok permintaan hand sanitizer selama pandemi virus corona malah membuat produsen tertentu menggunakan bahan berbahaya.
Terkait hal ini, sebuah penelitian independen baru menyatakan bahwa beberapa pembersih tangan mengandung bahan penyebab kanker.
Melansir dari Eat This, perusahaan penguji farmasi dan produk online, Valisure menganalisis 168 merek pembersih tangan.
"Valisure telah menguji dan mendeteksi tingkat tinggi benzena dan kontaminan lain dalam batch produk pembersih tangan tertentu yang mengandung bahan aktif farmasi etanol dan isopropanol," kata laporan mereka.
Baca Juga: Susul Moderna, Pfizer Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Anak
“Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan bahwa benzena menyebabkan kanker pada manusia,” imbuhnya.
Setidaknya 17 persen sampel memiliki benzena dan 8 persen di antaranya mengandung benzena berlebih.
“Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker ('ARC) telah mengklasifikasikan benzena sebagai senyawa Grup 1 sebagai karsinogenik bagi manusia,'” kata para penulis.
Laporan tersebut mencatat bahwa bahan kimia itu diizinkan belakangan ini. Namun Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) telah mengeluarkan panduan batas sementara penggunaan benzena.
Valisure menemukan produk pembersih tangan yang mengandung tingkat benzena yang secara signifikan melebihi batasan 2 ppm sementara FDA dalam formulasi cair dan non-cair dan tingkat benzena yang dapat dideteksi di banyak produk pembersih tangan lainnya. Berikut adalah merek yang diidentifikasi dalam laporan dari Valisure:
Baca Juga: Terima Kunjungan Dubes Rusia, DPR Dukung Kerja Sama Vaksin
- Artnaturals
- Scentsational Soaps & Candles Inc.
- Huangjisoo
- TrueWash
- The Crème Shop
- Star Wars Mandalorian
- Body Prescriptions
- Born Basic
- Beauty Concepts
- PureLogic
- Miami CarryOn
- Natural Wunderz
- Clean-protect-sanitize
- Puretize
- Hand Clean 100
Sebelumnya pada Januari 2021, FDA menempatkan semua pembersih tangan berbasis alkohol dari Meksiko pada peringatan impor untuk menghentikan produk. Penelitian ini bisa jadi rekomendasi aturan pembuatan hand sanitizer yang lebih aman.