Cegah Tuberkulosis, Ini 6 Kebiasan untuk Membentuk Gaya Hidup Sehat

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 26 Maret 2021 | 08:39 WIB
Cegah Tuberkulosis, Ini 6 Kebiasan untuk Membentuk Gaya Hidup Sehat
Ilustrasi olahraga, gaya hidup sehat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah pandemi ini, selain Covid-19, ada penyakit lain yang juga perlu mendapat perhatian, salah satunya adalah tuberkulosis. Penyakit yang juga menyerang paru-paru ini banyak terjadi di Indonesia dengan jumlah kasus mencapai lebih dari 560.000 kasus, menurut Data Global TB Report 20201.

Mendukung target Indonesia bebas dari Tuberkulosis pada tahun 2030, masyarakat pun dituntut untuk mengadopsi gaya hidup sehat agar dapat terhindar dari penyakit menular ini.

Dr. Asyahidatul Muchlisah Fitriana, Dokter Konsulen Medis Laboratorium Klinik Pramita, menyatakan, “Menjalani hidup sehat sangat penting dilakukan, apalagi di era pandemi saat ini, karena dapat memberikan banyak sekali manfaat bagi kita semua. Salah satu manfaat kebiasaan hidup sehat, yaitu meningkatkan kualitas kesehatan dan produktivitas diri. Banyak hal yang dapat dilakukan untuk hidup sehat, mulai dari hal yang sederhana, seperti minum air putih hingga berolahraga tiap hari.”

Dalam rangka memperingati Hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada tanggal 24 Maret, berikut adalah hal yang dapat kita lakukan untuk menciptakan kebiasaan sehat menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dikutip dari siaran pers yang diterima Suara.com:

1. Rutin melakukan aktivitas fisik
Meskipun di rumah saja, aktivitas fisik sebaiknya tetap dilakukan secara rutin agar dapat meningkatkan daya tahan dan sistem kekebalan tubuh. Aktivitas fisik dapat dilakukan dengan cara yang sederhana, seperti jalan kaki atau sembari membersihkan rumah. Tidak hanya untuk kesehatan fisik, olahraga juga dapat membantu mengurangi stres dan mengendalikan kecemasan.

2. Mengonsumsi sayur dan buah
Sayur dan buah penting untuk menjaga metabolisme di dalam tubuh. Kandungan yang terdapat di dalam buah dan sayur dapat membantu tubuh untuk mencegah banyak penyakit masuk ke dalam tubuh. Setiap orang disarankan mengonsumsi buah dan sayur sesuai dengan kebutuhan
tubuh. Konsultasikan ke dokter spesialis gizi untuk mengetahui porsi yang tepat untuk tubuhmu.

3. Tidak merokok
Dampak negatif untuk kesehatan dari merokok bisa dirasakan baik oleh perokok aktif maupun perokok pasif. Rokok mengandung zat yang bersifat toksik bagi organ tubuh. Tak hanya paru-paru, tapi juga ginjal, liver, otak, dan organ lainnya. Rokok juga bisa memperparah penyakit yang sudah ada, atau
meningkatkan risiko terkena penyakit (terutama penyakit saluran nafas).
Terdapat juga hubungan merokok dengan penyakit Tuberkulosis paru, di antaranya sebagai berikut:

  • Merokok meningkatkan risiko terinfeksi TB paru (Boon, S.D, et al., 2005)
  • Merokok ≥ 15 bungkus per tahun, berisiko lebih tinggi untuk terinfeksi TB paru (Zhang, H. et al, 2017; Boon, S.D, et al., 2005)
  • Rokok juga dapat memperparah infeksi paru akibat tuberculosis (Boon, S.D, et al., 2005)
  • Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga meningkatkan risiko terinfeksi tuberculosis (Leung, C.C, et al., 2010)

4. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
Banyak risiko yang mungkin terjadi jika mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Beberapa penyakit yang mungkin terjadi adalah hepatitis, perlemakan hati, kanker, anemia, dan tuberkulosis.

5. Menjaga kebersihan lingkungan
Faktor eksternal yang memengaruhi kesehatan tubuh adalah lingkungan kita. Jika lingkungan sehat, maka berbagai macam sumber penyakit tidak akan mudah datang ke dalam tubuh. Membersihkan lingkungan juga dapat menjadi salah satu cara untuk tetap aktif bergerak.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Hambat Pelacakan dan Pengobatan TBC di Indonesia

6. Melakukan cek kesehatan berkala
Cek kesehatan atau Medical Check Up (MCU) merupakan langkah preventif yang sangat direkomendasikan untuk mengetahui penyakit yang diderita dan mencegah terjadinya kemungkinan komplikasi untuk beberapa penyakit. Bila kita mengetahui penyakit yang diderita sejak awal, pengobatan yang dilakukan di kemudian hari akan lebih ringan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI