Suara.com - Amerika Serikat akan mengirim empat juta dosis vaksin AstraZeneca ke Kanada dan juga Meksiko. Rencana tersebut merupakan aksi pertama kali Amerika Serikat memasok vaksin ke negara lain.
Menurut juru bicara Gedung Putih Jen Psaki, sebanyak 2,5 juta dari 7 juta dosis vaksin milik AS akan dikirim ke Meksiko, dan sebanyak 1,5 juta lainnya akan dikirim ke Kanada.
Presiden Joe Biden mengungkapkan, fokus AS adalah tetap vaksinasi bagi masyarakat Amerika Serikat yang utama. "Jika (vaksin) surplus, kami akan mengirimnya ke seluruh dunia,” ungkapnya, dilansir lewat BBC.
Selain itu, menurut Pusat Pengendalian Penyakit AS-- CDC, lebih dari 12 persen orang Amerika Serikat telah divaksinasi.
Baca Juga: Alphonso Davies, Pesepakbola Pertama yang Jadi Duta PBB
Joe Biden menambahkan, ia telah menetapkan 1 Mei sebagai tanggal vaksinasi untuk masyarakat di atas usia 16 tahun, yang telah memenuhi syarat. Selain itu, AS juga telah merilis laporan pendanaan 2 miliar dollar AS untuk vaksin Covax.
Kesepakatan yang diumumkan pada Kamis ini (25/3/2021), merupakan kesepakatan pertama kalinya dengan Amerika Utara yang terlibat upaya program vaksinasi.
Selain itu, para pemimpin negara Meksiko dan Kanada juga telah berulang kali mendesak Joe Biden untuk meminta bantuan. Tidak hanya itu, negara seperti China, Rusia, dan India juga berusaha meminta bantuan pasokan vaksin.
Belakangan, China juga mengumumkan akan memberi vaksin gratis ke 69 negara di dunia. Meksiko menjadu salah satu negara yang telah menerima vaksin, baik dari Sinovac dan vaksin Sinopharm.
Baca Juga: Usai Divaksin, Guru Ngaji Jokowi: MUI Oke, Kita Harus Ikut!