Suara.com - Kontroversi penggunaan vaksin AstraZeneca kembali berlanjut. AstraZeneca merilis hasil penelitian terbaru yang dilakukan di Amerika Serikat, setelah sebelumnya sempat dituduh menyembunyikan data.
Dilansir ANTARA, AstraZeneca mengatakan vaksin COVID-19 buatannya 76 persen ampuh dalam mencegah penyakit bergejala dan benar-benar mengatasi bentuk penyakit kritis atau parah.
Data ini diambil dari analisis baru hasil uji coba di Amerika Serikat berskala besar.
Pejabat kesehatan AS sebelumnya pekan ini menegur produsen obat tersebut lantaran menggunakan "informasi kedaluwarsa" saat memperhitungkan bahwa vaksin tersebut 79 persen ampuh.
Baca Juga: Besok, Ratusan Ribu Prajurit TNI di 10 Provinsi Disuntik Vaksin AstraZeneca
Hal itu menandai kemerosotan baru bagi vaksin AstraZeneca, yang pernah disanjung sebagai sebuah tonggak sejarah dalam melawan pandemi COVID-19, tetapi dirundung oleh berbagai keraguan soal kemanjuran vaksin beserta potensi efek sampingnya.
Keyakinan terhadap vaksin AstraZeneca kian menipis pada Maret ini ketika belasan negara, mayoritas di Eropa, menghentikan sementara pemberian vaksin tersebut setelah terdapat laporan yang mengaitkan vaksin AstraZeneca dengan kasus pembekuan darah yang langka pada segelintir orang.
AstraZeneca pada Senin (22/3) mengatakan analisis data sementara menunjukkan bahwa vaksin, yang dikembangkan bersama Universitas Oxford itu, 100 persen ampuh melawan bentuk penyakit kritis atau parah.
Diberitakan sebelumnya, AstraZeneca pada hari Rabu (24/3) merilis data baru tentang vaksin Covid-19, yang menurut perusahaan menunjukkan tingkat efektivitas 76 persen dalam mencegah kasus gejala virus corona
Rilis data tersebut adalah jawaban atas kecurigaan regulator AS, yang menuduh perusahaan farmasi yang berbasis di London itu memilah data agar pengambilan hasil akhir tampak lebih efektif.
Baca Juga: AstraZeneca Revisi Data Efikasi Vaksin Covid-19, Ada Apa?
Pada hari Senin, AstraZeneca mengklaim tingkat keefektifan 79 persen. Tetapi keesokan harinya panel independen yang mengawasi studi tersebut menulis surat kepada pejabat kesehatan AS.
Mereka mengatakan bahwa perusahaan telah menghilangkan beberapa gejala Covid-19 yang telah terjadi.
Hal itu menurut panel independen justru langkah yang berpotensi mengikis kepercayaan publik terhadap vaksin.
Menyusul kritik publik, AstraZeneca mengatakan data tersebut didasarkan pada analisis sementara yang ditentukan sebelumnya, dan setuju untuk merilis laporan yang diperbarui.
“Ini benar-benar apa yang Anda sebut kesalahan sendiri karena faktanya ini adalah vaksin yang sangat bagus,” kata Dr. Anthony Fauci pada “Good Morning America”.
“Hal semacam ini… benar-benar menimbulkan keraguan tentang vaksin dan mungkin berkontribusi pada keragu-raguan. Itu tidak perlu. "
Sementara itu, dalam informasi yang dirilis Rabu, AstraZeneca "menegaskan bahwa vaksin Covid-19 kami sangat efektif pada orang dewasa, termasuk mereka yang berusia 65 tahun ke atas," kata kepala penelitian perusahaan Mene Pangalos.