Jangan Sepelekan Gangguan Percernaan Anak, Ini Risikonya

Kamis, 25 Maret 2021 | 20:10 WIB
Jangan Sepelekan Gangguan Percernaan Anak, Ini Risikonya
Ilustrasi pencernaan anak. . (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tumbuh kembang buah hati ternyata sangat dipengaruhi oleh kesehatan sistem pencernaan. Hal itu seperti diungkapkan oleh Head of Medical KALBE Nutritionals dr. Muliaman Mansyur.

Dalam konferensi pers Morinaga Chil Go!secara virtual (25/3/2021), ia
mengatakan gangguan pencernaan menjadi salah satu permasalahan yang paling sering terjadi pada anak-anak.

Oleh sebab itu para orangtua harus benar-benar memperhatikan asupan nutrisi untuk mejaga kesehatan sistem pencernaan anak.

Menurutnya, saluran pencernaan bisa jadi salah satu indiktor kesehatan seorang anak. Bahkan, saluran pencernaan kerap kali dianggap sebagai otak kedua.

Baca Juga: Agar Anak Percaya Diri, Orangtua Harus Kenali Tipe Temperamen Anak

Ilustrasi Anak Sakit Perut. (Shutterstock)
Ilustrasi Anak Sakit Perut. (Shutterstock)

ika saluran cerna terganggu, maka penyerapan nutrisi menjadi kurang optimal, yang nantinya akan berdampak pada tumbuh kembang pada anak.

“Orangtua perlu benar-benar memperhatikan nutrisi harian anak apalagi di masa pandemi ini. Selain memberi makanan sehat dan seimbang, orang tua juga perlu memberikan nutrisi tambahan yang tepat karena dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak,” kata dalam acara konferensi pers Morinaga Chil Go!secara virtual (25/3/2021) dengan tema PeduliGiziAnak Selama Pandemi.

Muliaman mengatakan, nutrisi tambahan yang diberikan bisa berupa susu, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Semua nutrisi ini, kata dia diperlukan untuk mendukung saluran pencernaan yang lebih sehat.

Sehingga bakteri baik yang ada di dalamnya bisa membentuk daya tahan tubuh yang lebih optimal.

Muliaman pun mengungkapkan tanda-tanda anak mengalami gangguan pencernaan, salah satunya adalah dengan melihat frekuensi buang air besar anak setiap harinya. Jika anak dalam sehari bisa tidak BAB, maka anak tersebut mengalami gangguan pencernaan.

Baca Juga: Gojek Didenda KPPU Rp 3,3 Miliar Gara-gara Langgar Ini

“Jadi anak itu harus BAB setiap harinya, kalau nggak yang berarti memang ada masalah dipencernaannya. Terus lihat juga diare nggak, kalau diare berarti ada bakteri. Bisa dari asupan makanannya yang kotor, ini yang paling sering terjadi. Jadi memang asupan makanan, nutrisi itu sangat penting diperhatikan,” katanya.

Bukan hanya kandungan nutrisi yang ada dalam makanan dan minuman harian anak-anak yang perlu diperhatikan, konsumsi gula juga menjadi salah satu yang perlu menjadi perhatian para orang tua.

“Dalam memberikan nutrisi harian serta nutrisi tambahan untuk anak, perlu diperhatikan juga kandungan gulanya sehingga tidak berlebihan. Hal ini dikarenakan jika anak-anak kelebihan asupan gula, akan menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, permasalahan pada gigi, obesitas, dan berbagai penyakit di masa depan. Adapun berdasarkan rekomendasi World Health Organization (WHO) tahun 2015, asupan harian gula tambahan untuk anak usia di bawah 12 tahun maksimal 200 kkal, yang setara dengan 50 gram gula atau 6 sendok makan/hari,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI