Rasa Lapar dan Kenyang Dikendalikan oleh Hormon, Bagaimana Cara Kerjanya?

Rabu, 24 Maret 2021 | 18:05 WIB
Rasa Lapar dan Kenyang Dikendalikan oleh Hormon, Bagaimana Cara Kerjanya?
Ilustrasi lapar (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Semua organisme membutuhkan makan untuk bertahan hidup. Jadi tidak heran jika tubuh memiliki sistem yang sangat kompleks untuk mengontrol asupan makanan yang didorong oleh hormon.

Sistem tubuh untuk mengatur asupan makanan dikoordinasikan oleh hipotalamus, yang terletak di bawah garis tengah otak, di belakang mata.

Di dalam hipotalamus terdapat sel-sel saraf yang, ketika diaktifkan, menghasilkan sensasi lapar dengan memproduksi dua protein, yakni neuropeptida Y (NPY) dan peptida terkait agouti (AGRP).

Di dekatnya, terdapat sepasang saraf yang dapat menghambat rasa lapar. Ini juga menghasilkan dua protein yaitu transkrip yang diatur kokain dan amfetamin (CART) dan hormon perangsang melanosit (αMSH).

Baca Juga: Ini 4 Manfaat Konten Mukbang, Tidak Sekadar Kenyang!

Kedua sel saraf ini memulai dan mengirim sinyal rasa lapar ke area lain di hipotalamus. Jadi, apakah Anda merasa ingin makan atau tidak tergantung pada keseimbangan aktivitas antara dua neuron ini.

Ilustrasi lapar, yang ternyata bikin orang mudah stres [shutterstock]
Ilustrasi lapar [shutterstock]

Namun, dilansir The Conversation, ada hormon dalam darah yang dapat mengendalikan kumpulan neuron ini. Jadi, mana yang lebih mendominasi pada waktu tertentu dikendalikan oleh hormon ini.

Hormon ini berasal dari jaringan di berbagai bagian tubuh yang menangani asupan dan penyimpanan energi, seperti usus yang menerima dan mencerna makanan, lemak yang fungsinya menyimpan energi, serta pankreas yang membuat hormon terkait penyimpanan energi, misalnya insulin.

Ghrelin dan insulin-like peptide 5 (ILP-5) merupakan hormon yang merangsang rasa lapar dengan cara meningkatkan sel saraf penyebab rasa lapar dan mengurangi aktivitas sel penghambat rasa lapar.

Saat perut kosong, pelepasan ghrelin meningkat. Begitu perut terisi, produksinya berkurang.

Baca Juga: Detik-Detik Honda Brio Seruduk Warung di Jalan, Warganet: Lapar Mungkin

Sementara hormon yang berkaitan dengan penekan rasa lapar dan perasaan kenyang yakni cholecystokinin (CCK), peptida YY, glukagon-like peptide 1 (GLP-1), oxyntomodulin dan uroguanilin, leptin serta amylin, insulin dan polipeptida pankreas.

Ilustrasi perut kekenyangan. (Shutterstock)
Ilustrasi perut kekenyangan. (Shutterstock)

Hipotalamus juga menerima sinyal dari jalur kesenangan yang menggunakan dopamin, endocannabinoid, dan serotonin, sebagai pembawa pesan sehingga dapat memengaruhi perilaku makan.

Setelah kenyang, perut mengurangi keinginan untuk makan dengan menurunkan produksi ghrelin dan dengan mengirimkan pesan ke hipotalamus.

Kadar ghrelin mencapai titik terendah sekitar 30 hingga 60 menit setelah makan.

Kadar hormon yang membuat kita merasa kenyang akan meningkat setelah makan, dan mencapai puncaknya sekitar 30 hingga 60 menit kemudian.

Kemudian, semua hormon akan kembali ke tingkat 'puasa' pada tiga sampai empat jam setelah makan secara bertahap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI