Suara.com - Produsen vaksin China CanSino Biologics memperoleh persetujuan regulator obat nasional pada Senin (22/3/2021) untuk memulai uji klinis vaksin Covid-19 rekombinan terbaru (vektor Adenovirus tipe 5) dalam bentuk inhalasi.
Berdasarkan laporan, bahan yang digunakan dalam vaksin ini tidak jauh berbeda dalam hal spesies virus, bank sel, teknologi produksi, atau formula persiapan dari Ad5 dosis tunggal. Vaksin ini hanya memiliki tambahan perangkat inhalasi.
Global Times melaporkan vaksin hirup ini dapat menstimulasi respon imun pada selaput lendir saluran pernapasan seseorang.
Menurut ahli, vaksin versi ini dinilai tidak terlalu menyakitkan dan lebih mudah diakses, teruma untuk anak-anak dan orang yang rentan.
Baca Juga: China: Vaksin Covid-19 Sinovac Aman dan Efketif pada Anak dan Remaja
Vaksin dapat diatomisasi menjadi partikel kecil di alat tersebut dan kemudian dihirup ke saluran pernapasan serta paru-paru untuk merangsang kekebalan mukosa.
Profesor di Sekolah Ilmu Kehidupan Universitas Jilin, China, Jiang Chunlai, mengatakan kekebalan mukosa bertindak sebagai penghalang pertama saat virus memasuki tubuh. Ini juga sangat penting dalam mencegah kasus Covid-19 ringan dan parah.
"Kami telah melihat vaksin intranasal untuk melawan influenza di China. Tetapi studi klinis mengenai vaksin hirup terbatas. Tidak semua virus cocok untuk dihirup, jadi diperlukan uji klinis lebih lanjut," kata Jiang.
Uji klinis juga perlu dilakukan untuk menentukan dosis vaksin hirup yang mungkin kurang dari vaksin suntik.
CanSinoBIO telah mencoba meningkatkan dan mempercepat tingkat kekebalan yang diinduksi vaksin Covid-19 dengan berbagai metode, termasuk injeksi atau inhalasi intramuskular.
Baca Juga: Gejala Warga Meninggal Usai Disuntik Vaksin : Demam, Ngilu, Sesak Napas
Sebelumnya pada November 2020 lalu, peneliti dari Universitas Hong Kong, Universitas Xiamen, dan Apotek Biologi Beijing Wantai menggunakan mekanisme serupa untuk mengembangkan vaksin virus corona semprot hidung pertama di China.