Suara.com - Seorang pria bugar menceritakan pengalamannya terinfeksi virus corona Covid-19 dua kali dan masih belum pulih sepenuhnya sampai sekarang. Ia pun memberi peringatan keras kepada semua orang agar tidak menyepelekan virus corona Covid-19.
Pria bernama Tamoor Tariq mulanya sempat pingsan dan dilarikan ke rumah sakit sebelum lockdown pertama di Inggris. Tapi, ia berhasil melawan virus corona Covid-19 dalam tubuh.
Kemudian di bulan Desember 2020, Thariq yang masih berusia 31 tahun kembali terinfeksi virus corona Covid-19 kedua kalinya. Lagi-lagi, ia beruntung bisa selamat.
Melalui YouTube, Tariq mengingatkan semua orang bahwa virus corona Covid-19 ini tidak hanya berbahaya bagi orang tua dan orang yang rentan secara klinis, tapi semua orang.
Baca Juga: Tes Covid-19, Seberapa Sering Kita Harus Melakukannya?
Saat pertama kali ia jatuh sakit pada tahun lalu, Tariq mengaku kesulitan berbicara mengenai virus corona Covid-19 karena kelelahan parah.
Tapi sekarang, ia merasa perlu memberikan peringatan pada semua orang ketika ada beberapa orang meremehkan keparahan virus corona Covid-19.
Tariq mengatakan bahwa orang tanpa penyakit penyerta pun bisa menderita parah hingga meninggal dunia ketika terinfeksi virus corona Covid-19.
"Saat itu merupakan pengalaman mengerikan bagi saya. Banyak orang meremehkan virus corona Covid-19 karena hanya ada sedikit kasus infeksi, termasuk saya sebelum jatuh sakit," kata Thariq dikutip dari BBC.
Tariq mengaku butuh waktu berminggu-minggu untuk mengembalikan kemampuannya turun tangga. Tapi, energinya tetap masih belum pulih ketika dia terinfeksi virus corona kedua kalinya.
Baca Juga: Deteksi Long Covid-19, Adakah Tes yang Harus Dilakukan?
Ia mengaku tahu terinfeksi ulang melalui gejala yang dialaminya lagi, bahkan sebelum mendapatkan hasil tes positif.
Tariq ingat bahwa seorang perawat pernah berkata padanya bahwa ada kemungkinan ia terinfeksi virus corona kembali. Namun, gejala yang dialaminya tidak akan terlalu parah.
Meski begity, Tariq tetap tidak tenang karena istri, saudara perempuan dan ibunya semua terinfeksi virus corona yang membuatnya semakin khawatir.
Ia mengatakan bahwa ibunya yang sudah berusia 55 tahun dirawat di rumah sakit akibat virus corona Covid-19 sebelum pulih.
Setelah hampir 3 bulan dari serangan Covid-19 kedua, Tariq mengaku masih bisa berlari sejauh 2 km, dibandingkan dengan 5 km yang biasa dilakukannya.
Kini, Tariq pun berkampanye pada lebih banyak anggota etnis kulit hitam, Asia dan minoritas untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
"Ini sudah jadi tugas kita semua untuk melindungi diri sendiri dan orang yang kita cinta dari virus corona Covid-19," jelasnya.