Suara.com - Belum usai kontroversi efek samping pemberian vaksin, AstraZeneca kembali diterpa isu tak tak sedap. Mereka disebut menyembunyikan hasil penelitian. Kenapa?
Institut Nasional Penyakit Alergi dan Penyakit Menular AS (NIAID) pada Selasa (23/3/2021) mengatakan, produsen obat asal Inggris AstraZeneca mungkin telah memberikan pandangan yang tidak lengkap dari data keampuhan vaksin COVID-19 buatannya dari uji klinis Amerika Serikat berskala besar.
AstraZeneca sehari sebelumnya mengklaim bahwa vaksin COVID-19 buatannya yang dikembangkan bersama Universitas Oxford 79 persen ampuh dalam mencegah gejala penyakit dalam uji coba berskala besar di Chile, Peru dan AS.
"DSMB menyampaikan keprihatinannya bahwa AstraZeneca bisa saja sudah memasukkan informasi lama dari uji klinis itu, yang mungkin telah menyertakan pandangan tidak lengkap mengenai data kemanjuran," kata badan AS tersebut, merujuk pada Dewan Pemantau Keamanan Data (DSMB) independen.
Baca Juga: Habib Rizieq Diusulkan Jadi Duta Vaksinasi, Apa Respons Pendukungnya?
Untuk itu, AstraZeneca diminta menyerahkan seluruh hasil penelitian, jika ingin bisa digunakan di Amerika Serikat.
"Kami mendesak perusahaan terkait agar bekerja sama dengan DSMB guna meninjau data kemanjuran sekaligus memastikan data kemanjuran terbaru yang paling akurat dipublikasikan segera mungkin," tulisnya lagi.
Sebelumnya diberitakan, media lokal Inggris Daily Mail melaporkan aneka klaim efek samping vaksin Covid-19 garapan ilmuwan Universitas Oxford tersebut.
Beberapa klaim efek samping yang beragam muncul mulai dari tumbuh gigi, copot gigi, menangis hingga perut kembung.
Selain itu ada juga yang melaporkan mengalami beberapa kerugian setelah vaksin seperti pensiun, gagal diet, keinginan untuk kembali merokok, 42 orang mengabarkan tiba-tiba ingin menangis, digigit atau disengat serangga, hingga tiba-tiba menjerit.
Baca Juga: MUI Sebut Mengandung Babi, Ratusan Kiai Tetap Divaksin Astrazeneca
Ada juga yang mengaku tiba-tiba suka mengedip berlebih, mata berubah warna, berat badan turun dan ada juga berat badan naik, hingga mengatakan dirinya menjadi tidak normal meski kesulitan menjelaskan bagaimana tidak normal yang dimaksud.
Hanya saja, Badan Pengawas Obat dan Kesehatan Inggris, MHRA mengatakan bahwa aneka klaim aneh tersebut tidak terbukti terkait langsung dengan vaksinasi Covid-19 merek AstraZeneca, namun akan tetap dicatat di kartu kuning kalau-kalau suatu saat terbukti terkait.