Dehidrasi Bisa Ganggu Kualitas Tidur Malam, Begini Saran Ahli

Selasa, 23 Maret 2021 | 13:30 WIB
Dehidrasi Bisa Ganggu Kualitas Tidur Malam, Begini Saran Ahli
Insomnia (istockphoto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berbagai faktor bisa menyebabkan seseorang alami gangguan tidur. Faktor paling umum yang diketahui biasanya stres, makan atau minuman yang dikonsumsi, serta lingkungan.

Tapi dehidrasi adalah salah satu alasan yang tidak banyak diketahui orang. Pakar hidrasi di Inggris Nick Hird mengatakan bahwa dehidrasi sebenarnya bisa menjadi penyebab kualitas tidur malam jadi buruk.

Dehidrasi pada malam hari menurunkan kualitas tidur karena fungsi organ yang terganggu. Misalnya, rongga hidung dan mulut menjadi kering dan dapat menyebabkan dengkuran.

Kebanyakan orang mungkin sudah menyadari tentang kecukupan air per hari antara 1,5-2 liter. Tetapi seringkali tak mengetahui apakah benar sudah terhidrasi dengan baik atau justru dehidrasi tanpa disadari.

Baca Juga: Jaga Tubuh Terhidrasi, Lebih Baik Minum Air Dingin atau Air Hangat?

Dikutip dari Mirror, Nick membagikan cara sederhana untuk memastikan tubuh mengalami hidrasi dengan baik.

1. Perhatikan warna urine

Ilustrasi warna urine. (Shutterstock)

Cara termudah untuk memantau hidrasi  adalah melalui warna urin. Jika urin berwarna kuning pekat, kemungkinan besar mengalami dehidrasi dan itu menjadi sinyal tubuh agar minum lebih banyak cairan. Nick menyarankan untuk minum air dalam jumlah yang disarankan setiap hari agar tetap terhidrasi karena itu membantu tidur lebih nyenyak.

2. Minum segelas air setiap bangun tidur

Nick menjelaskan bahwa selama tidur tubuh akan kehilangan cairan. Karena itu kemungkinan bangun dalam keadaan dehidrasi. Minum segelas air segera setelah bangun membantu gantikan cairan tubuh dengan segera.

Baca Juga: Selain Dehidrasi, Ketahui Penyebab Bau Urine Tidak Sedap!

3. Jangan banyak minum apapun mendekati waktu tidur

Ilustrasi minum air putih saat perut kosong. (Shutterstock)
Ilustrasi minum air putih. (Shutterstock)

Nick merekomendasikan untuk menghindari air minum atau cairan lain setidaknya satu jam sebelum tidur. Itu untuk mencegah tubuh bangun karena ingin buang air kecil sehingga mengganggu siklus tidur.

Jika memang membutuhkan minuman sebelum tidur, pastikan itu bukan kopi atau alkohol. Karena keduanya adalah diuretik sehingga membuat ginjal bekerja lebih keras, itu dapat menyebabkan dehidrasi dan terbangun di tengah malam.

4. Batasi kafein dan alkohol

Batas waktu mengonsumsi kafein disarankan dari tiga hingga tujuh jam sebelum waktu tidur. Jadi konsumsi kafein sore hari menjadi ide yang buruk karena akan mengakibatkan metabolit kafein masih dalam sirkulasi ketika tidur.
Alkohol juga mengganggu kualitas tidur.

Menurut Nick, meskipun seseorang merasa sudah tidur nyenyak setelah mabuk karena alkohol tetapi kualitas tidurnya masih buruk.

5. Pastikan cukup tidur

Kurang tidur juga bisa menyebabkan dehidrasi. Penelitian oleh para ilmuwan telah mengungkapkan bahwa tidur kurang dari enam jam dikaitkan dengan dehidrasi. Jika kesulitan tidur, coba tingkatkan asupan air sepanjang hari dan pastikan urine berwarna kuning pucat atau bahkan bening.

"Sekitar 60 persen dari tubuh kita terdiri dari air dan darah kita adalah 90 persen air, tetapi meskipun demikian, air minum tidak berada di urutan teratas dalam daftar prioritas banyak orang," kata Nick.

Tubuh akan memberi banyak tanda peringatan ketika terjadi dehidrasi, selain rasa haus, kata Nick. Urin berwarna gelap, mudah lelah dari biasanya dan sulit berkonsentrasi pada tugas sehari-hari menjadi tanda penting yang harus diperhatikan dari gejala dehidrasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI