Suara.com - Mungkin Anda pernah merasa mengeluarkan kencing saat batuk atau bersin. Dalam dunia kesehatan, kondisi ini bisa menandakan bahwa Anda mungkin menderita stres inkontinensia urin.
Melansir dari Healthshots, stress urinary incontinence (SUI) didefinisikan sebagai buang air kecil yang tidak disengaja saat batuk, bersin atau tertawa. Insiden SUI di antara terjadi pada 11 persen perempuan.
Tetapi statistik aktual menunjukkan signifikansi lebih dari 50 hingga 60 persen. Sebelas persen populasi yang terbukti hanya sebagian kecil perempuan yang mengunjungi dokter dengan keluhan ini.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Muller Journal of Medical Science and Research, prevalensi inkontinensia urin akibat stres adalah 54,61 persen di India.
Baca Juga: Meski Banyak Dialami, Masalah Kesehatan Perempuan Ini Sering Diabaikan
SUI pada perempuan disebabkan oleh perubahan fisik pada dasar panggul yang dipengaruhi oleh persalinan pervaginam, persalinan dengan alat, obesitas, menopause, atau dalam kasus yang jarang terjadi, Sindrom Ehlers-Danlos (EDS).
Kondisi ini sering kali muncul pada wanita setelah melahirkan. Umumnya setelah melahirkan wanita mulai mengeluhkan kelemahan kandung kemih dan buang air kecil tanpa disengaja saat batuk, bersin, tertawa, atau melompat.
Biasanya, kandung kemih dan uretra berfungsi sedemikian rupa sehingga tekanan uretra selalu melebihi tekanan kandung kemih sehingga pasien tidak mengeluarkan urin. Akibat persalinan, tekanan uretra berkurang akibat kerusakan otot panggul.
Sementara saat menopause, kekurangan kolagen dan elastin membuat integritas uretra terganggu.
Kemudian, pada peningkatan tekanan perut dengan tindakan seperti batuk, bersin atau tertawa membuat perempuan tidak dapat menahan kencing karena tekanan kandung kemih melebihi tekanan uretra yang berkurang integritasnya.
Baca Juga: Banyak Tikus di Rumah? Waspada Tertular Infeksi Leptospirosis