Suara.com - Virus corona SARS Cov-2 varian Inggris disebut menyebabkan masalah jantung pada hewan peliharaan. Beberapa kucing dan anjing yang positif Covid-19 di rumah sakit hewan spesialis, Inggris, menunjukkan gejala tersebut.
Penelitian dilakukan oleh Ralph Veterinary Referral Center (RVRC) di Marlow, Buckinghamshire, dan menemukan kemungkinan virus Covid-19 varian Inggris bisa menular dari manusia ke hewan.
"Tetapi tidak sebaliknya (hewan ke manusia), dan kami tidak mengetahui hal ini secara pasti. Tetapi dokter hewan harus mewaspadai hal ini. Sehingga mereka dapat memulai pengujian jika mencurigai kasus potensial infeksi Covid," kata penulis koresponden sekaligus ahli jantung RVR Luca Ferasin, dikutip dari Fox News.
Penelitian itu menerima laporan terkait lonjakan tiba-tiba dari hewan peliharaan yang mengalami miokarditis atau pembengkakan otot jantung, di rumah sakit hewan antara Desember 2020 hingga Februari 2021.
Baca Juga: Pebulu Tangkis Tim All England Indonesia Tiba di Tanah Air
Hewan peliharaan tersebut tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Beberapa hewan menunjukan gejala yang sama, seperti kelesuan, kurang nafsu makan, sesak napas, dan pingsan.
Sementara, pemiliknya mulai menunjukkan gejala gangguan pernapasan akibat Covid-19 beberapa minggu sebelum hewan peliharaan sakit. Varian virus corona B.1.1.7 Inggris itu diyakini sekitar 50 persen lebih mudah ditularkan daripada jenis lain.
“Mengingat kebetulan ini dan evolusi miokarditis simultan yang menarik pada hewan peliharaan juga wabah B1.1.7, kami memutuskan untuk menyelidiki infeksi SARS Cov-2 pada hewan-hewan ini,” dalam laporan penelitian tersebut.
Luca mengatakan bahwa laporan sebelumnya tentang hewan peliharaan yang terinfeksi virus corona tercatat mengalami gejala pernapasan ringan seperti batuk, pilek, bersin, dan konjungtivitis.
Untuk melakukan penelitian, peneliti mengambil sampel usap dari enam kucing dan satu anjing, juga sampel darah dari empat hewan peliharaan lainnya, setidaknya dua minggu setelah hewan-hewan itu mengalami tanda-tanda masalah jantung.
Baca Juga: Vaksinasi 6.400 Guru SD di Bantul Ditarget Selesai Pekan Ini
Sampel swab disimpan dalam kondisi sub-beku sampai dikemas dalam es dan dikirim ke Prancis untuk pengujian laboratorium, yang menunjukkan enam dari 11 hewan yang diteliti positif terkena virus.
Semua hewan peliharaan mengalami peningkatan yang signifikan setelah istirahat dan perawatan medis, kecuali satu kucing yang mengalami eutanasia.
"Meskipun infeksi B.1.1.7 pada manusia tampaknya terkait dengan kematian atau keparahan klinis Covid-19 yang lebih tinggi, hubungan antara miokarditis dan infeksi B.1.1.7 pada hewan peliharaan harus diakui dan ditangani," ucapnya.
Namun, peneliti mengakui beberapa hasil lab nampak bias karena rumah sakit hanya merawat hewan peliharaan yang sakit kritis. Sehingga, proporsi sebenarnya dari hewan peliharaan yang terinfeksi varian dan masalah jantung yang muncul tidak jelas.