Suara.com - Diabetes tipe 2 bukan hanya dipengaruhi oleh pola makan Anda, namun juga waktu makan Anda. Dalam hal ini, penelitian baru menunjukkan bahwa makan pagi sebelum jam setengah 9 (8.30) dapat mengurangi risiko Anda terkena diabetes tipe 2.
Melansir dari Medicinenet, orang-orang dalam penelitian yang makan sarapan lebih awal memiliki kadar gula darah yang lebih rendah dan resistansi insulin yang lebih rendah dibandingkan orang yang sarapan lebih siang. Resistensi insulin terjadi ketika tubuh Anda menjadi resisten terhadap efek hormon insulin yang menyebabkan kadar gula darah meningkat.
"Waktu adalah hal yang penting dan lebih awal tampaknya lebih baik," kata penulis studi Kristen Knutson, seorang profesor di Center for Sleep and Circadian Medicine di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern di Chicago.
"Kemampuan kita untuk memproses makanan yang kita makan bekerja lebih baik di pagi hari," imbuhnya.
Baca Juga: Awas, Orang Golongan Darah Ini Lebih Berisiko Terkena Diabetes
Penelitian membagi lebih dari 10.570 orang dewasa dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional menjadi tiga kelompok berdasarkan rentang makan mereka (kurang dari 10 jam, 10- 13 jam, dan lebih dari 13 jam per hari). Peserta selanjutnya disortir berdasarkan waktu mereka mulai makan dalam sehari.
Dan penelitian tersebut menemukan bahwa waktu yaitu sarapan lebih awal membuat perbedaan paling besar dalam resistensi insulin dan kadar gula darah.
"Memang, pemberian makan yang dibatasi waktu lebih awal mungkin lebih baik daripada nanti-nanti, dan langkah selanjutnya adalah intervensi untuk menguji apakah memindahkan makanan bahkan lebih awal pada hari itu memiliki efek menguntungkan," kata Knutson.
Studi tersebut akan dipresentasikan akhir pekan ini pada pertemuan tahunan virtual Endocrine Society. Penelitian semacam itu dianggap pendahuluan sampai diterbitkan dalam jurnal peer-review.
"Penemuan baru ini masuk akal, Anda lebih baik dalam memproses glukosa atau gula darah di pagi hari dan kemampuan ini berkurang seiring berjalannya waktu," kata Krista Varady, seorang profesor nutrisi di University of Illinois di Chicago yang tak ikut penelitian.
Baca Juga: Waspadai 4 Masalah Kaki ini, Bisa Jadi Gejala Diabetes Tipe 2
Namun peneliti menegaskan bahwa masih perlu penelitian lebih lanjut.