Suara.com - Ratusan anak di Provinsi Jawa Barat harus menjalani rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa. Penyebab umumnya sama, adiksi gawai termasuk main internet dan bermain game atau permainan di ponsel.
Dikutip dari SuaraJabar ---jaringan Suara.com, sepanjang 2020 ada 98 orang anak yang menjalani rawat jalan dan pada 2021, bertambah 14 anak lain.
Direktur Utama RSJ Cisarua, di Bogor, Jawa Barat, Elly Marliyani menjelaskan, belasan pasien tersebut merupakan anak berusia mulai dari 11 sampai 15 tahun.
Jadi Urusan Rumah Sakit Jiwa
Pada 18 Juni 2018 lalu, Organisasi Kesehatan Dunia WHO menerbitkan dokumen ICD-11, di mana tertulis bahwa kecanduan game masuk dalam kategori gangguan mental.
![Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum berdiskusi dengan anak yang kecanduan game online di Rumah Sakit Jiwa Jawa Barat. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/03/16/11778-pasien-kecanduan-game-online-di-rsj-jawa-barat.jpg)
Sub Spesialis Psikiater Anak dan Remaja RSJ Cisarua, Lina Budiyanti menambahkan, mayoritas orangtua yang membawa anaknya untuk diberikan rawat jalan RSJ beralasan anak mudah tersulut emosi saat dilarang menggunakan ponsel.
"Ketika dilarang langsung ekspresi emosinya sangat tinggi. Bisa melempar barang, bahkan bisa mengancam dengan senjata tajam kalau tidak dituruti permintaannya, seperti ponsel dan kuota," jelasnya.
Menurut Dokter Spesialis Kejiwaan Rumah Sakit Jiwa Grogol Suzy Yusna Dewi, perilaku agresif tersebut merupakan tanda awal anak mengalami sakau karena gadget atau gawai seperti ponsel.
"Tidak seperti narkoba yang sampai merintih-rintih, tapi sakau game online bisa sama agresifnya, Bisa memukul kalau tidak dapat bermain game itu," kata Suzy kepada Suara.com, Kamis (18/3/2021).
Psikiater Anak dan Remaja itu mengatakan, sifat agresif bisa menyebabkan anak jadi cepat marah, selalu melawan, hingga cenderung bersikap kasar hingga sudi memukul. "Secara fisik, sakau game online juga bisa menyebabkannya berkeringat dingin," tambahnya.
Baca Juga: Pastikan Kebenaran, DNA Polisi Asep yang Hilang di Tsunami Aceh Diperiksa
Sakau tersebut bisa dialami anak ketika tengah menjalani rehabilitasi di RSJ. Sebab selama masa rehabilitasi, anak sama sekali tidak diizinkan untuk memegang ponsel.