Suara.com - Pilek adalah penyakit yang paling sering diderita anak-anak, tak terkecuali bayi. Namun jika pilek terjadi pada bayi baru lahir, tentu orangtua akan merasa khawatir. Sulit bernapas karena hidung tersumbat dapat menyebabkan bayi menjadi rewel seharian.
Apakah pilek pada bayi baru lahir berbahaya? Lalu bagaimana cara yang tepat untuk mengatasinya dan apa saja gejalanya yang perlu diwaspadai? Berikut adalah ulasannya.
Sistem Kekebalan Tubuh yang Belum Sempurna Rentan Penyakit
Bayi memang sudah memiliki sistem kekebalan tubuh dari sejak lahir, namun perlu waktu agar sistem kekebalan tubuhnya dapat berkembang sempurna. Hal ini menyebabkan bayi sangat rentan terhadap berbagai jenis penyakit, salah satunya pilek.
Pilek pada bayi memang tidak berbahaya, namun perlu diperhatikan karena pilek bisa saja berkembang menjadi penyakit lainnya seperti pneumonia.
Baca Juga: Ingin Bayi Kembar, Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Ke Dokter Kandungan
Melansir dari Healthline, sebagian besar bayi akan terserang pilek setidaknya 7 kali sebelum berulang tahun yang pertama. Sebagian besar jenis pilek yang menyerang bayi akan membantu meningkatkan kekebalan tubuh mereka nantinya.
Penyebab Pilek
Bayi baru lahir bisa saja terkena infeksi virus yang mengakibatkan pilek. Penyakit seperti ini tidak disebabkan oleh infeksi bakteri sehingga tidak bisa disembuhkan dengan menggunakan antibiotik. Bayi bisa saja tertular virus karena kontak langsung atau tidak langsung dengan seseorang yang sakit.
Contohnya, ketika dalam perjalanan atau berpapasan dengan orang dewasa yang sakit bisa menjadi penyebab bayi Anda mengalami pilek. Ada lebih dari 200 jenis virus yang menyebabkan pilek.
Orangtua perlu waspada terhadap beberapa penyakit berikut ini yang dapat menyebabkan pilek, yaitu:
- Infeksi telinga
- Pneumonia
- Sakit tenggorokan
Gejala Pilek pada Bayi Baru Lahir
Salah satu gejala pilek yang paling umum pada bayi baru lahir adalah keluarnya ingus atau hidung yang berair. Perhatikan pula gejala lainnya sebagai berikut:
Baca Juga: Menteri Bintang: Perkawinan Anak Sebabkan Ibu Lahirkan Bayi Stunting
- Bersin
- Batuk di malam hari
- Nafsu makan berkurang
- Sulit menyusu atau minum dari dot
- Susah tidur
- Rewel
- Demam
Bagaimana Cara Mengatasi Pilek pada Bayi Baru Lahir?
Cara terbaik untuk mengatasi pilek pada bayi baru lahir adalah memberikannya ASI. Bayi yang diberi ASI akan memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik karena ASI dapat memasok antibodi, sel darah putih, dan enzim yang bermanfaat untuk tubuh bayi.
Bayi pun akan mendapatkan perlindungan dari berbagai jenis infeksi. Perlu dicatat bahwa bayi yang diberikan ASI akan memiliki semua atau sebagian kekebalan tubuh ibu terhadap penyakit yang pernah diderita sang ibu.
ASI memang dapat melindungi, namun tak membuat bayi menjadi kebal terhadap pilek. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dicoba untuk meringankan gejala pilek pada bayi yang baru lahir.
- Menyedot lendir bayi, gunakan alat atau obat khusus yang diperuntukkan untuk bayi setelah sebelumnya berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
- Berikan banyak cairan, bisa berupa ASI maupun susu formula
- Jangan biarkan udara dalam ruangan kering. Pasang pelembab udara (humidifier) agar udara di ruangan menjadi lembab.
- Meninggikan posisi kepala bayi saat tidur. Gunakan bantal yang keras karena bantal yang terlalu empuk justru dapat membahayakan bayi. Selalu awasi bayi ketika tidur menggunakan bantal.
Semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk Anda semua.
Sumber :
https://id.theasianparent.com/pilek-pada-bayi-baru-lahir
Baca juga :
https://id.theasianparent.com/vitamin-anak-nafsu-makan/
https://id.theasianparent.com/tanaman-hias-indoor-banyak-oksigen
Published by The Asian Parent |