Suara.com - Kurang dari satu bulan, umat muslim akan menjalani puasa Ramadan selama sebulan penuh. Bagi sebagian orang, puasa kerap dimanfaatkan juga untuk menurunkan berat badan karena asupan makan yang biasanya lebih sedikit dari hari biasa.
Meski demikian, ahli gizi mengingatkan agar kecukupan nutrisi harus tetap terpenuhi agar imunitas tidak turun. Dokter spesialis gizi dr. Cindy Pudjiadi, Sp.GK., menyampaikan bahwa nutrisi penting yang diperlukan tubuh tetap sama selama puasa.
"Secara umum tetap harus ada karbohidrat, protein, sayur, dan ada buahnya. Memang lemak kita batasi, paling ditumis atau di grill atau sup mungkin paling gampang," kata dokter Cindy dalam siaran langsung Instagram bersama aktris Ayudya Bing Slamet, Minggu (21/3/2021).
Sup bisa jadi menu andalan ketika sahur atau pun berbuka puasa. Sebab selain mudah dibuat, juga bisa menambah asupan mineral.
Baca Juga: 8 Hal yang Membatalkan Puasa dari Murtad, Keluar Mani hingga Gila
Dokter Cindy menekankan, meski harus berpuasa lebih dari 12 jam, tubuh tetap membutuhkan cairan hingga 2 liter dalam satu hari.
"Kebutuhan cairan kita 2 liter tidak boleh didiskon. Itu kebutuhan normalnya," ucap dr. Cindy.
Selain itu, sangat disarankan untuk perbanyak makan sayur dan buah. Dokter Cindy mengatakan, serat sangat membantu agar tidak mudah lapar selama berpuasa karena proses penyerapannya lambat di dalam tubuh.
Bagi orang yang tidak memiliki masalah pencernaan, dokter Cindy juga menyarankan mengombinasikan nasi dengan shirataki, beras Jepang, terutama yang sedang dalam program diet. Selain jadi sumber karbohidrat, shirataki juga mengandung serat.
"Paling penting untuk di masa puasa penyerapan makanan mesti pelan, sehingga kita tidak keburu cepat lapar. Kalau perutnya oke, pada waktu sahur nasi mau dikombinasikan dengan shirataki, silakan. Tapi jangan kebanyakan nanti kembung," ucapnya.
Baca Juga: Jadwal Sholat dan Buka Puasa Bogor-Depok 22 Maret 2021
Saat berbuka puasa, takjil yang dipilih jangan sampai terlalu berlebihan gula. Cindy menyampaikan, mengonsumsi makanan manis ketika berbuka puasa memang perlu untuk mengembalikan tenaga. Tetapu juga perlu dibatasi agar gula darah tidak meningkat.
"Jangan sampai udah minum yang manis, ditambah kolak, tambah segala macam jajanan pasar, itu kelewatan. Jadi sedikit aja yang manis untuk mengembalikan tenaga. Terus dilanjut dengan makan malam, mungkin karbohidrat yang akan berkurang supaya asupan protein lebih bisa dipenuhi," sarannya.