Suara.com - Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang telah disuntik vaksin Covid-19 AstraZeneca hari ini, Senin (22/3). Usai disuntik vaksin, Su menceritakan kondisi tubuh yang dialaminya.
"Saya baru saja selesai mendapatkan suntikan, tidak ada rasa sakit di tempat suntikan dan tidak ada rasa sakit di tubuh," kata Su kepada wartawan usai menjalani vaksinasi disalah satu rumah sakit Taipei, Taiwan.
Hanya saja, Su diminta untuk lebih banyak minum dan istirahat setelah divaksin.
“Saran pertama (minum air) akan saya ikuti, tapi yang kedua mungkin lebih sulit. Tapi saya akan tetap berusaha untuk istirahat semaksimal mungkin,” ucap Su dikutip dari Channel News Asia.
Baca Juga: Guru Honorer di Garut Lumpuh Setelah Divaksinasi Kedua, Ini Faktanya!
Penggunaan vaksin Covid-19 produksi AstraZeneca sempat ditangguhkan di belasan negara Eropa juga beberapa negara Asia. Penundaan itu terjadi setelah ada laporan efek samping pembekuan darah dan penurunan trombosit yang dialami penerima vaksin.
Direktur Eropa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menegaskan bahwa manfaat suntikan vaksin AstraZeneca jauh lebih besar risikonya penggunaannya.
Taiwan memulai program vaksinasi Covid-19 untuk pertama kalinya hari ini dengan memakai 117.000 dosis vaksin AstraZeneca. Vaksin tersebut tiba di Taiwan sejak awal Maret dikirim dari pabrik di Korea Selatan.
Menteri Kesehatan Chen Shih-chung juga divaksinasi di rumah sakit yang sama dengan perdana menteri. Sekitar 60.000 orang mengantre untuk mendapatkan vaksinasi pertama dan Taiwan memprioritaskan petugas kesehatan lebih dulu disuntik.
Vaksin pertama untuk petugas kesehatan diberikan di sebuah rumah sakit kota New Taipei, sebelah ibu kota Taipei, lapor media Taiwan.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Mengandung Babi, Ini Penjelasan Wapres Ma'ruf Amin
Pemerintah Taiwan tidak mengkhawatirkan keterlambatan program vaksinasi di negaranya. Tingkat kasus yang rendah membuat pemerintah tidak merasa adanya urgensi untuk segera lakukan vaksinasi ketika jumlah dosis belum tersedia. Sampai saat ini, Taiwan dikabarkan hanya memiliki 33 orang yang masih dirawat di rumah sakit karena Covid-19.